Warga Korea Utara yang bekerja di restoran dan tempat lain di China berada dalam "penahanan" di rumah mereka di bawah instruksi dari pihak berwenang di Korea Utara, kata sebuah sumber kepada Reuters.
Korea Utara biasanya mahir menerapkan intervensi kesehatan masyarakat dan bertindak "dengan cepat dan tegas" untuk mencoba menghentikan penyakit memasuki negara itu, kata Kee Park dari Harvard Medical School, yang telah bekerja pada proyek perawatan kesehatan di Korea Utara.
Tetapi pembatasan sanksi dapat mempersulit mereka untuk mendapatkan pasokan medis, tambahnya.
"Tindakan mereka, sangat mahal dalam hal pendapatan dari wisatawan dan perdagangan serta secara administratif untuk mengkarantina orang, mencerminkan keprihatinan mereka mengenai kapasitas sistem kesehatan mereka untuk menangani wabah," kata Park.
Korea Utara dikenal sangat lemah mengatasi wabah yang menyerang negaranya.
Laporan lain bahkan menyebut, negara tersebut bisa saja diambang keruntuhan karena wabah virus corona.
Karena diketahui bahwa Korea Utara tidak memiliki sumber daya dan terlal miskin untuk memerangi wabah, selain itu negara tersebut juga sangat tertutup dari pandangan dunia. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, Panik dan Mencoba Tutupi Kasus Virus Corona, Korea Utara Lakukan Hal Ini Pada Mayat Warganya yang Meninggal Diduga Akibat Virus Corona