Sementara itu, dalam sebuah penelitian pada tahun 2010 yang diterbitkan Scandinavian Journal of Gastroenterology, dikemukakan bahwa 98 persen responden mengaku BAB antara 3 3 kali sehari hingga 3 kali seminggu.
Kebanyakan dari mereka kemudian melaporkan memiliki rutinitas BAB yang sama. Artinya, para responden itu selalu pergi ke kamar mandi dengan frekuensi dan pada waktu yang sama setiap harinya.
Apa yang memengaruhi frekuensi BAB?
Baca Juga: Gara-gara Utang, Berikut Fakta Tentara Thailand yang Menembak 26 orang
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi seberapa sering seseorang ingin BAB. Berikut di antaranya:
1. Pola makan
Mengonsumsi makanan yang mengandung serat dalam bentuk biji-bijian utuh, sayuran, maupun buah-buahan diketahui dapat menambah jumlah feses seseorang dan meningkatkan pergerakan usus.
Begitu juga sebaliknya, jika kurang makan makanan berserat, seseorang mungkin tidak akan BAB secara teratur.
Cairan juga membuat feses menjadi lebih lunak dan lebih mudah dilewatkan usus untuk dibuang.
Baca Juga: Marshanda Kirim Pesan Menyentuh untuk Putri Karen Pooroe
Inilah sebabnya mengapa banyak dokter merekomendasikan peningkatan asupan cairan jika seseorang sering mengalami konstipasi atau sembelit.