Melansir laman Healthline, pendiri The Alzheimer’s Drug Discovery Foundation, Howard Fillit, mengatakan bahwa lemak perut lebih berperan besar dalam menyebabkan penyusutan volume materi abu-abu di otak daripada indeks massa tubuh.
Baca Juga: Masa Lalu Syahrini Terungkap! Incess Akui Sering Dugem dan Menginap di Rumah Teman Prianya
Menurutnya, lemak di perut dapat menyebabkan peradangan yang meningkatkan risiko gangguan kognitif.
Selain itu, para ahli juga menyimpulkan bahwa rasio pinggang dan panggul adalah cara terbaik untuk mengukur tingkat obesitas keseluruhan daripada indeks massa tubuh, terutama pada orang berusia tua yang telah kehilangan massa otot karena penuaan.
"Indeks massa tubuh dalah indikator obesitas sentral yang kurang dapat diandalkan," ucap Fillit.
Baca Juga: Asah Kemampuan Akting, Wulan Guritno Ikut Teater Musikal Pusaran Cinta
Obesitas ganggu fungsi otak
Di sisi lain, obesitas memang meningkatkan risiko gangguan kognitif melalui tiga cara berikut:
Menyebabkan peradangan
Menyebabkan gangguan metabolisme seperti resistensi insulin
Kurangnya latihan fisik
Baca Juga: Mengenal Tokoh Wartawati Perempuan Pertama Indonesia, Ruhana Kuddus