"Minggu, 2 Februari 2020 kami menerima laporan dari masyarakat yang merasa tertipu oleh salah satu wedding organizer karena ketika acara, makanannya tidak hadir," jelas Kepala Subbagian Humas Polres Metro Depok, AKP Firdaus kepada wartawan, Selasa (4/2/2020) sore.
Dari hasil pemeriksaan sementara, AS mengaku pada polisi bahwa dugaan penipuan dan penggelapan dana itu "terkait kesalahan dalam manajemen".
Namun, Firdaus menambahkan, ada satu lagi korban yang melapor kepada polisi atas dugaan penipuan dan penggelapan sejenis, juga untuk event pernikahan pada hari yang sama, Minggu (2/2/2020).
3. Puluhan pasangan tertipu
Firdaus tak menutup peluang, jumlah pihak yang merasa tertipu akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
"Memang untuk event-nya baru dilaksanakan 8 Februari 2020 sampai bulan Agustus 2020," ujar Firdaus.
"Nanti konsumennya (begitu) tahu (ditipu), pasti akan datang lagi, karena hari ini sudah 28 orang," imbuh dia.
Hingga Selasa (4/2/2020) sore, total sudah ada 28 orang yang melaporkan wedding organizer "Pandamanda".
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, jumlah itu sudah melonjak hingga lebih dari 35 laporan hingga Selasa malam, karena korban terus mendatangi mapolres bahkan menyatroni ruko tempat Pandamanda berkantor.
4. Tawaran menggiurkan