Para Frikis menjadi salah satu target penertiban itu.
Mereka dianggap sebagai kelomok "berbeda", dan dianggap melalaikan norma kehidupan di bawah sosialisme Kuba.
Lebih dari itu, mereka sering dilecehkan, ditangkap, dipenjarakan, atau dipaksa melakukan kerja kasar.
Nah, salah satu bentuk protes yang mereka lakukan adalah dengan menginfeksi diri mereka sendiri dengan HIV yang mereka ambil dari teman-teman Frikis mereka yang positif HIV.
Bagaimanapun juga, ini sangat membingungkan.
Tapi dengan beragam alasan, apa yang dilakukan kelompok ini cukup beralasan.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, Kuba relatif berjuang sendirian--sebagai negara sosialis.
Kondisi ini membuat negara yang terletak di Amerika Tengah itu mengalami krisis pangan yang secara fisik mengubah orang Kuba untuk selamanya.
Nah, di waktu yang sama, wabah AIDS semakin memburuk.