Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Medical Science Monitor.
Para peneliti memantau pola tidur pada 981 pria sehat yang menjadi partisipan.
Mereka diperintahkan untuk tidur antara pukul 8 malam dan pukul 10 malam, antara pukul 10 malam dan tengah malam, atau setelah tengah malam.
Mereka juga diberitahu untuk mengatur alarm mereka, sehingga mereka mendapatkan tidur enam jam atau kurang, tujuh hingga delapan jam, atau sembilan jam atau lebih lama.
Kemudian para ilmuwan secara rutin mengambil sampel air mani untuk memeriksa jumlah, bentuk, dan daya gerak sperma.
(*)