Ia hanya bisa menerima transfusi darah sesama golongan darah O lainnya.
Hal ini pun lantas memberikan pengaruh pada seorang perempuan bergolongan darah O yang sedang hamil.
Selama kehamilan, darah seorang ibu akan mentransfer nutrisi dan oksigen untuk bayi melalui tali pusar.
Jika terjadi perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi yang dikandung, maka darah ibu akan membentuk antigen yang kemudian dapat menghancurkan sel darah merah bayi dan meningkatkan jumlah bilirubin bayi.
Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan anak kuning.
"Proses peningkatan bilirubin pada bayi dapat disebabkan karena perbedaan golongan darah antara bayi dengan ibunya.
Dari sekian jenis golongan darah, perempuan dengan bergolongan darah O paling berisiko melahirkan bayi dengan hiperbilirubinemia level akut," ujar Ketua Unit Koordinasi Kerja (UKK) II IDAI Dr. Toto Wisnu Hendrarto, dr., SpA(K) yang dikutip dari unair.ac.id.
Bayi kuning memang mungkin saja terjadi pada sejumlah anak, terlebih jika ia terlahir secara prematur.
Akan tetapi ibu patut berhati-hati, sebab jika kadar bilirubin pada bayi terlalu tinggi dan tidak segera mendapat penanganan yang tepat.
Maka dapat memicu terjadinya kernikterus atau komplikasi berat.