"Memang segitu dua ekor. Ayam kampung. Yaudah kalau gak mau gak usah. Siapa suruh makan. Harganya pas," ujar pemilik warung kepada pengunjung yang protes.
Kembali pelanggan itu menyebut bahwa harga tersebut tak wajar.
"Jangan sudah dalam perut, kalian bilang segini harganya, yang logikalah. Gak logika Rp 800.000. Bukan hotel berbintang ini kak," ujar pelanggan.
Mendengar komplain dari pelanggannya, pemilik warung menuturkan bahwa memang harga makanan di warungnya Rp 800.000 untuk makanan yang dipesan pelanggan.
"Logika kak, berapa rupanya Rp 800.000. Mau gak hotel mau gak apa, memang segitu pas nya," ujarnya.
Penjelasan pemilik rumah makan
Usai viral di media sosial, Lambok Malau (35) anak dari pengusaha Rumah Makan yang ramai dibicarakan itu mengatakan jika orang yang memviralkan soal tagihan makan itu terdiri dari 10 orang.
Ia menjelaskan, untuk harga normal ayam potong napidar per potong yakni Rp 25.000, sedangkan per porsi (termasuk nasi, nasi tambah, potongan timun dan tomat, serta kuah sop) Rp 35.000.
Lambok menjelaskan jika ayam yang digunakan ialah ayam kampung, satu ekor ayam kampung dapat dibagi menjadi 14 potong daging.
"Jadi, ayam dua ekor menghasilkan 28 potong daging. Berhubung saat itu suasana libur Tahun Baru dan di Dairi sedang mewabah penyakit babi, membuat harga ayam kampung melambung tinggi di pasar. Harga satu ekor ayam kampung bisa tembus Rp 120.000 saat itu," katanya, Kamis (16/1/2020) dikutip dari Tribun Medan.