Tak ingin anaknya kelaparan, roti itu biasanya Aisha berikan pada putrinya.
“Saya khawatir gas memasak akan habis (jika saya memasak nasi)."
"Jadi jika saya merasa sangat lapar, dan saya akan memilih makan es batu saja.” kata Aisha.
Kisah memprihatinkan ini mendapat perhatian dari Sutradara film dari Malaysia, Azreen Madzlan.
Ia lalu berkeinginan untuk membuat sebuah film dokumenter berdurasi 20 menit berjudul "For Paymitra" tentang perjuangan keuangan yang dialami oleh keluarga yang tinggal di unit PPR (Perumahan Rakyat).
Baca Juga: Lewati Pergantian Tahundi Tanah Suci, Via Vallen Tampil Berhijab dan Tenteng Tas Harga Puluhan Juta
Film itu dibuat setelah sebuah laporan UNICEF diterbitkan mengatakan satu dari lima anak yang tinggal di rumah susun murah di Kuala Lumpur menderita kekurangan gizi.
Berkat film dan kontribusi Madzlan, petugas berwajib pusat layanan Nik Nazmi Nik Ahmad akhirnya mengetahui kondisi Aisha.
Mereka lalu mulai menyediakan beberapa kebutuhan makanan pokok bagi keluarga itu.
Mereka juga memberi tahu Aisha dan suaminya tentang program kesejahteraan yang bisa diajukan untuk memperbaiki kehidupan keluarganya.
Sejak saat itu, Aisha telah berhasil mendapatkan pekerjaan di toko kelontong untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
(*)