Dalam riset ini , para peneliti menganalisis kebiasaan makan 113 orang pada awal gejala penyakit jantung.
Hasil riset membuktikan peserta yang melewatkan sarapan setidaknya tiga kali per minggu dan melewatkan makan malam dalam waktu dua jam sebelum tidur, berisiko 4-5 kali lebih mungkin mengalami kematian dini.
Mereka juga berisiko kembali mengalami serangan jantung, atau mengalami nyeri dada 30 hari setelah keluar dari rumah sakit, lo.
Menurut Marcos Minicucci, profesor di São Paulo State University, Brazil, hal ini terjadi karena melewatkan sarapan dan makan terlalu malam akan memperburuk metabolisme seseorang.
Menambah Berat dan Memperburuk Jantung
Melewatkan sarapan juga ternyata berpengaruh terhadap berat badan, lo.
Dengan melewatkan sarapan, tubuh jadi resisten terhadap insulin.
Ketika tubuh kita tidak menyerap insulin dengan baik, ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan meningkatkan kemungkinan diabetes.
Faktor-faktor lain yang mungkin timbul karena kebiasaan makan tersebut, seperti peradangan dan disfungsi endotel alias kondisi pembuluh darah yang tidak dapat mengembang dengan baik.
Hal ini juga dapat berperan dalam memperburuk kesehatan jantung.