Baca Juga: Sulit Tidur dan Punya Kepekaan Sosial, ini 5 Tanda Anak Memiliki IQ Tinggi
Chiodini sebelumnya telah mempelajari tentang mumifiksai.
Namun, tetap saja ia merasa begitu beruntung karena ia memiliki kesempatan untuk melihat Suku Dani mengawetkan salah satu mayat.
Chiodini mengatakan, "Saya telah mempelajari mumifikasi sebelum saya tiba, tetapi saya tahu itu hanya keberuntungan yang memungkinkan saya untuk benar-benar melihat salah satu mayat yang diawetkan."
"Suku Dani dikatakan menyimpan tujuh mumi, tetapi hanya dua (mumi) yang bisa dilihat oleh orang asing," tambahnya.
Kemudian ia pun menceritakan cara Suku Dani dalam mengawetkan mayat leluhurnya.
Dan pengawetan mayat leluhur Suku Dani pun terbilang cukup unik.
Orang-orang suku Dani bahkan memasak jasad leluhur mereka setiap hari untuk membantu melestarikan tubuh mumi leluhur mereka.
"Untuk melestarikan tubuh, itu (mayat) diminyaki setiap hari dengan balsem yang dibuat dengan lemak babi dan api menyala yang membakar hingga enam jam. Semua ini telah terjadi setiap hari selama 250 tahun."
Chiodini menambahkan, "Mumi itu dilindungi di sebuah gubuk di mana akses (masuk) dilarang keras dan hanya sedikit yang diizinkan menyentuh orang mati.
"Mumi yang saya lihat adalah kepala desa, namanya Wimontok Mabel dan dia adalah pejuang yang mulia. Dia hidup lebih dari 250 tahun yang lalu dan memiliki 25 istri. (Semoga) damai sejahtera bagi jiwanya."