Mereka langsung digelandang polisi ke kantor polisi untuk diinterogasi.
Gadis yang kini tinggal di Singapura itu tentu tak terima atas apa yang terjadi padanya.
Pasalnya ia merasa jika perlakuan para polisi yang menahannya telah keterlaluan.
"Mereka memborgol saya dan teman-teman keluar dari kamar. Sungguh memalukan karena banyak tamu hotel yang melihat," ujarnya.
Dia mengungkap bagaimana mengenaskan keadaanya saat dia berada di dalam sel.
Bahkan dia hanya mendapat makanan sekali.
"Anjing saya saja punya tempat tidur lebih layak dan diberi makan tiga kali sehari," ujarnya meluapkan kemarahan.
Tak hanya itu selama di dalam sel ia juga tak bisa berkomunikasi dengan keluarganya.
Namun, untungnya ia sempat mengirim pesan pada keluarganya sebelum ditahan.
Dia dan teman-temannya baru dibebaskan dari penjara pada 11 November pukul 01.43.
Pembebasnnay sendiri dilakukan setelah hasil uji laboatorium menunjukkan jika bubuk putih yang ia bawa bukanlah narkoba.