Padahal nyatanya hal tersebut justru membahayakan kesehatan.
Baca Juga: Diklaim Lebih Ampuh dari Kemoterapi, 4 Makanan Berikut ini Sanggup Membunuh Sel Kanker dalam Tubuh
Dilansir dari Kompas.com, Penelitian yang dilakukan The Environmental Working Group dan Duke University menunjukkan bahwa kuteks mengandung bahan kimia berbahaya yang disebut triphenyl phopshte atau TPHP.
Kandungan TPHP diketahui biasa digunakan untuk membuat plastik dan penghambat api dalam furnitur busa.
Penelitian itu melibatkan 26 wanita.
Para peneliti menguji urin para wanita sebelum dan sesudah menggunakan kuteks.
Setelah 2-6 jam, urin 24 dari 26 wanita ini menggunakan DPHP yang lebih tinggi dibanding sebelum menggunakan kuteks.
TPHP memiliki dampak buruk yakni mengganggu hormon manusia.
Pada hewan, TPHP dapat mengganggu proses reproduksi dan perkembangan.
Meski tahu akan dampak negatif TPHP, para perusahaan kosmetik masih menggunakan zat itu dalam produk kuteks agar lebih fleksibel dan awet.