Saat ini, para pemimpin dunia tengah berusaha menjaga suhu dalam 2 ° C, untuk mencegah orang-orang kehilangan rumah mereka (karena banjir) menjadi 130 juta seperti yang diprediksikan.
Mereka percaya setidaknya rumah dari 500 juta orang di seluruh dunia akan tenggelam meski air mengalami kenaikan 9 meter saja, dalam skenario yang memungkinkan.
Amsterdam, ibu kota Belanda, hampir sepenuhnya akan terendam oleh kenaikan air.
Baca Juga: Waspada, Prilaku Tidur yang Seperti ini Tunjukkan Jika Kamu Bisa Terkena Serangan Jantung
Dr Scott Kulp, seorang ilmuwan senior di Climate Central dan penulis utama studi ini mengatakan belum terlambat untuk mengambil tindakan pencegahan 'kiamat' ini.
Laporan itu menyarankan, pemotongan emisi yang cepat dilakukan akan menyelamatkan 50 juta orang di seluruh dunia dari banjir pantai tahunan pada tahun 2100.
Dr Kulp berkata, "Penilaian ini menunjukkan potensi perubahan iklim untuk membentuk kembali kota, ekonomi, garis pantai, dan seluruh wilayah global dalam masa hidup kita.
"Ketika tideline naik lebih tinggi dari yang orang-orang sebut sebagai rumah, negara-negara akan semakin menghadapi pertanyaan tentang apakah, berapa banyak dan berapa lama pertahanan pesisir dapat melindungi anak mereka." (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Studi Baru Ungkap Kota-kota Besar yang Kerap Dikunjungi Wisatawan Ini Akan Tenggelam dalam Waktu 80 Tahun, Bisa Dicegah Asal ...”