Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Cinta Sejati, Pria ini Buktikan Tetap Setia Dampingi Sang Kekasih yang Mengidap Kelainan Kulit Langka

None - Senin, 30 September 2019 | 12:05
Karine de Souza
Rare

Karine de Souza

Mata kering juga dapat menyebabkan peradangan kronis dan keratitis (radang kornea).

Pada kasus yang parah, keratitis dapat menyebabkan kornea menjadi keruh (kurangnya transparansi) dan vaskularisasi (peningkatan kepadatan pembuluh darah).

Efek gabungan ini dapat mengaburkan penglihatan, dan cenderung dapat membuat seseorang mengalami kebutaan.

Dengan paparan sinar matahari berulang-ulang, kelopak mata bisa mengalami atrofi (degenerasi), bulu mata bisa rontok, membuat mata tidak terlindungi dan berkontribusi terhadap hilangnya penglihatan.

Kanker kelopak mata, jaringan di sekitar mata, kornea dan sklera (bagian putih mata) dapat terjadi dan dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan sepenuhnya.

Baca Juga: Tak Kalah Cantik dari Nia Ramadhani, Begini Pesona Kakak Kandung Istri Adri Bakrie

Gangguan sistem saraf

Sekitar 25% penderita xeroderma pigmentosum akan mengalami gangguan sistem saraf, seperti mikrosefali (kondisi yang ditandai oleh ukuran kepala yang lebih kecil dan perubahan struktural di otak), berkurangnya refleks tendon serta hilangnya pendengaran (ketulian yang disebabkan oleh kerusakan saraf pada saraf otak).

Penderitanya juga dapat mengalami gangguan kognitif progresif, kelenturan (kekakuan otot rangka), ataksia (kontrol dan koordinasi otot yang buruk), kejang, kesulitan menelan bahkan kelumpuhan pita suara.

Masalah-masalah ini diduga timbul karena hilangnya sel-sel saraf di otak. Otak pasien xeroderma pigmentosum menunjukkan atrofi (penyusutan) ditandai dengan pelebaran ruang berisi cairan di tengah otak.

Baca Juga: Meja Mana yang Akan Kamu Hindari, Pilihanmu Bisa Ungkap Seberapa Tinggi Level Stresmu Saat ini

Kanker

Source :GridHealth.ID

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x