Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Fenomena Aneh Terjadi di Bali Puluhan Orang di Satu Kompleks Mengidap Kelumpuhan Otak, Apa Penyebabnya?

None - Kamis, 19 September 2019 | 06:35
Fenomena Aneh Terjadi di Bali Puluhan Orang di Satu Kompleks Mengidap Kelumpuhan Otak, Apa Penyebabnya?
Line Today via gridhealth.id

Fenomena Aneh Terjadi di Bali Puluhan Orang di Satu Kompleks Mengidap Kelumpuhan Otak, Apa Penyebabnya?

Gridhype.id – Sebuah fenomena memprihatinkan tengah terjadi di Bali.

Beberapa warga di salah satu kompleks disebuah pemukiman di Bali diketahui mengidap lumpuh otak atau cerebral palsy.

Sedikitnya dilaporkan ada tiga keluarga yang bertetanggan menderita lumpuh otak.

Baca Juga: Benar-benar Sayang, Betrand Peto Panik Sampai Tak Fokus Nyanyi Saat Tahu Thalia Onsu Sakit

Tiga keluarga bertetanggaan yang terserang lumpuh otak (1 anak usia 7 tahun, 1 anak usia 11 tahun, dan sisanya orang dewasa) itu tinggal di Jalan Tantular, Gang Kehutanan, Denpasar Timur, Kota Denpasar.

Mereka tinggal dalam satu kompleks sejak tahun 2014, di tanah milik Pemprov Bali berukuran 5x6 meter.

Meski cukup layak, tapi kondisi rumah cukup mengiris hati, pasalnya, ruang tamu yang sempit harus dihuni 5-8 orang.

Baca Juga: Misteri Darah Mengalir dari Rumah Kosong yang Terbengkalai, Terungkap Ada Peristiwa Mengerikan di Rumah Tersebut

Kamar tidur pengap, kamar mandi kumuh, dan memakai tungku berbahan bakar kayu untuk memasak membuat aroma rumah juga agak berbau.

Lantas apa yang membuat para warga di pemukiman ini mengidap penyakit lumpuh otak yang mengerikan tersebut?

Lumpuh otak atau dalam bahasa medis disebut dengan Cerebral Palsy merupakan kondisi yang terjadi karena perkembangan otak tidak normal.

Gejala termasuk reflek berlebihan, anggota badan yang lemas atau kaku, dan gerakan tak terkendali. Ini muncul di anak usia dini.

Baca Juga: Intip 7 Potret Pesona Para Cucu Presiden Republik Indonesia, dari Soeharto Hingga BJ Habibie

Pengobatan jangka panjang meliputi terapi fisik dan terapi lainnya, obat-obatan, dan terkadang operasi.

Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kerusakan otak yang mengarah ke lumpuh otak dapat terjadi sebelum kelahiran, selama kelahiran, dalam satu bulan setelah kelahiran, atau selama tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak, sementara otak masih berkembang.

(Ilustrasi) bocah penderita lumpuh otak di Bangka Belitung
Kompas.com/Heru Dahnur

(Ilustrasi) bocah penderita lumpuh otak di Bangka Belitung

Baca Juga: Jessica Iskandar Kepo Soal Urusan 'Ranjang': Nia Ramadhani Ternyata Miliki Ukuran Tempat Tidur Hingga 4 Meter dan Singgung Soal Kebiasaan Ardie Bakrie

Beberapa faktor risiko penyebab terjadinya cerebral palsy bawaan lahir meliputi berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur, kelahiran kembar (multiple), bahkan kondisi medis ibu.

Selain itu, beberapa kondisi selama kehamilan juga mempengaruhi perkembangan penyakit ini, seperti:

- Demam pada ibu hamil

- Peningkatan protein tertentu yang disebut sitokin yang beredar di otak dan darah bayi selama kehamilan

- Infeksi virus, seperti cacar air, rubella (campak jerman), dan cytomegalovirus (CMV), dan infeksi bakteri seperti infeksi plasenta atau selaput janin, atau infeksi panggul ibu

- Gangguan tiroid

- Penyakit kuning pada bayi baru lahir (ikterus)

- Penyakit kuning pada bayi dalam waktu yang cukup panjang (kernikterus)

- Komplikasi persalinan, seperti detachment of the placenta (pelepasan plasenta), ruptur uterus, atau masalah dengan tali pusar selama kelahiran.

Baca Juga: Video Iklannya Tembus 16 Juta Penonton dalam 2 Hari, Siwon Ungkap Rasa Bangga Jadi Brand Ambassador Mie Instan Indonesia

Namun setelah diusut lebih dalam, kejadian yang menimpa warga satu pemukiman di Bali ini rupanya diakibatkan oleh adanya hubungan darah atau kekerabatan.

"Kami semua masih bersaudara, bersepupu, dari Desa Ulakan, Kabupaten Karangasem," kata Nyoman Simpan, salah satu warga yang anaknya juga mengalami lumpuh otak.

Hal ini pun sejalan dengan sebauh studi yang diterbitkan dalam Journal of Child Neurology, bahwa Cerebral Palsy biasanya terkait dengan kelenturan, mikrosefali, gangguan intelektual, dan kejang sebagai resesif autosom atau resesif keturunan.

Bahkan, beberapa kelainan otak genetik disebabkan oleh mutasi gen acak.

Paparan racun terhadap lingkungan, seperti asap rokok atau pestisida, dapat menyebabkan mutasi gen secara spontan. (*)

Artikel ini telah tayang di gridhealth.id dengan judul “Warga Satu Pemukiman di Bali Idap Lumpuh Otak, Ini Penyebab Dibalik Penyakit Mengerikan Itu”

Source : Gridhealth.id

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x