Selesai masa pendidikannya di Intitut Teknologi Bandung (ITB), Habibie melanjutkan pendidikannya ke Jerman.
Lama tak bersua, ibunda Habibie mengajak bertandang ke kediaman Ainun.
Sempat menyindir dan mengolok Ainun dengan sebutan "gendut, hitam dan jelak," Habibie merasa malu.
Ternyata ibunda dari Habibie telah merencanakan untuk menjodohkan anaknya dengan Ainun, lantaran merasa khawatir anaknya kecantol dengan wanita Eropa.
"Ibu saya punya program sendiri. Yaitu si Rudy (panggilan Habibie) daripada ketemu orang-orang bule dan dia gitu (pergaulannya)," kata Habibie.
Saat itulah Habibie bertemu kembali dengan Ainun.
Ia sempat terkesima dengan perubahan Ainun yang kala itu menjadi seorang wanita yang cantik.
"Ainun, cantiknya. Kok gula Jawa jadi gula pasir," ucap Habibie.
Sejak itu keduanya menjalin romansa bersama yang erat.
Hingga akhir hayatnya kesetiaan Habibie pada Ainun berkali-kali dibuktikan.