Follow Us

Bukannya Dihukum atau Dapat 'Bogem' Mentah, Pencuri yang Kedapatan Beraksi di Pedalaman NTT ini Justru Diberi Modal Agar Tak Mencuri Lagi

None - Minggu, 08 September 2019 | 14:45
Bukannya Dihukum atau Dapat Bogem Mentah, Pencuri yang Kedapatan Beraksi di Pedalaman NTT ini Justru Diberi Modal Agar Tak Mencuri Lagi
Kolase Gridhype.ID

Bukannya Dihukum atau Dapat Bogem Mentah, Pencuri yang Kedapatan Beraksi di Pedalaman NTT ini Justru Diberi Modal Agar Tak Mencuri Lagi

Karena letaknya yang sulit dicapai di tengah pegunungan, Desa Boti seakan tertutup dari peradaban modern dan perkembangan zaman.

Suku ini memiliki bahasa Dawan sebagai bahasa daerahnya.

Baca Juga: Gambar Orang-Orang di Google Maps ini Sengaja di Blurkan, Ternyata Karena Hal ini

Berbukit

Melansir dari Tribunnews yang berkesempatan mendatangi kawasan Boti hingga bertemu Raja Boti, Nama Benu, untuk mencapai Desa Boti, dibutuhkan perjalanan yang cukup melelahkan.

Total waktu empat jam dari Kota Kupang untuk mencapai Desa Boti.

Tiga jam ditempuh dengan mobil dan 1 jam menumpang ojek.

Desa terluar untuk menuju Boti yakni Desa Oeleu Utara, Di Oeleu Utara itu mobil terpaksa diparkir lantas berganti Ojek sepeda motor.

Jalanan menuju Desa Boti berbukit selebar empat meter. Jalanan hanya tanah berdebu yang sebagian dilapisi batu putih.

Sepanjang perjalanan yang dilintasi adalah hutan. Tanaman paling dominan yakni kayu putih. Sisanya tanaman perdu dan tanaman-tanaman liar dan perdu.

Terkadang masih terlihat babi hutan di hutan. Rumah warga yang terlihat, sebagian masih rumah tradisional yakni rumah bulat yang bentuknya bulat tertutup seluruhnya oleh ilalang yang ditempel di seluruh bagian dinding hingga atap rumah.

Baca Juga: Setelah 4 Bulan Dinyatakan Meninggal, Wanita ini Bisa Lahirkan Bayinya dengan Selamat, Begini Kondisi Sang Bayi

Halaman Selanjutnya

Sungai Putih

Source : tribunnews, Intisari Online.com

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest