GridHype.ID -Kenaikan hargabahan bakar minyak (BBM) di Indonesia memang tengah menjadi perhatian publik.
Pasalnya, pemerintah telah resmi menaikkanharga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia per 3 September 2022.
Karena hargabahan bakar minyak (BBM) terus naik, tak sedikit masyarakat yang kini mulai melirik motor listrik.
Ya, seperti dikutip dari Kompas.tv, seiring naiknya harga BBM di Indonesia per 3 September, sepeda motor listrik mulai dilirik pengguna.
Sebagian orang menilai sepeda motor listrik bisa menjadi alternatif di tengah naiknya harga BBM dari tahun ke tahun.
Alih-alih menggunakan bensin sebagai bahan bakar, motor listrik menggunakan baterai yang harus dicas.
Beberapa bulan terakhir, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia tengah mengupayakan agar pengguna motor berbahan bakar bensin bisa beralih ke motor listrik.
Pada 1 September 2022 lalu, Menteri ESDM Arifin Tasrif menggelar parade motor konversi listrik di kawasan Nusa Dua, Bali, di acara Parallel Event Energy Transitions Working Group (ETWG) Presidensi G20 Indonesia.
Arifin mengajak warga Bali untuk mengonversi sepeda motor berbahan bakar bensin menjadi kendaraan listrik.
Arifin menjelaskan bahwa sepeda motor listrik memiliki sejumlah kelebihan yang tidak dimiliki motor BBM.
"Ayo kita sama-sama mendukung program ini untuk pengurangan emisi dan capaian provinsi Bali menuju provinsi bebas emisi di masa mendatang sehingga bisa membangkitkan industri pariwisata semaksimal mungkin," kata Arifin dalam keterangan resmi, Kamis (1/9/2022) dikutip dari Kompas.com.
Berikut ini kelebihan motor listrik dibanding motor BBM, dilansir dari berbagai sumber, Minggu (4/9/2022).
1. Lebih Hemat
Beberapa waktu lalu, Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan bahwa penggunaan motor listrik lebih hemat ketimbang motor BBM.
Ia menjelaskan motor berbahan BBM setidaknya membutuhkan biaya mengisi bensin Rp12.000 untuk melakukan perjalanan maksimal 30 kilometer.
Pernyataan tersebut diungkapkan Arifin sebelum kenaikan harga BBM diumumkan pemerintah.
Jika menilik dengan harga BBM sekarang yakni Pertalite Rp10.000 per liter dan Pertamax Rp14.500 per liter, maka biaya pastinya akan bertambah.
"Tapi kalau menggunakan motor listrik, hanya keluar Rp 6.000-Rp 7.000 untuk jarak tempuh 30 kilometer atau Rp 12.000-Rp 14.000 untuk jarak tempuh hingga 60 kilometer," kata Arifin dalam dalam konferensi pers Energy Transitions Working Group (ETWG) G20, Kamis (24/3/2022).
2. Ramah lingkungan
Motor listrik juga ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas yang bisa mencemari kualitas udara.
Tidak adanya asap knalpot yang keluar dari motor akan membuat udara di sekitarnya menjadi lebih bersih.
3. Mengurangi impor BBM
Impor BBM yang dilakukan Indonwsia dari Singapura selalu menguras devisa negara, bahkan kerap mengalami defisit perdagangan.
Oleh karena itu, dengan banyaknya pengguna motor listrik, Indonesia tidak akan bergantung terlalu banyak lagi kepada negara lain.
Mengingat saat ini, Tanah Air tengah membangun suatu ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.
4. Tidak harus ganti oli
Mengutip Grid.Oto, umumnya, motor listrik tidak memerlukan oli atau pelumas.
Dengan demikian, kelebihan motor listrik dibanding motor BBM adalah tidak perlu mengganti oli secara berkala.
Sebagai informasi yang dikutip dari Tribunnews.com, pemerintah resmi mengumunkan kenaikan harga baru pertalite yang berlaku di Indonesia hari ini, Sabtu (3/9/2022).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, mengumumkan harga terbaru BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax
"Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter," kata Arifin Tasrif dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022), dilansir Tribunnews sebelumnya.
Kemudian, untuk BBM jenis solar subsidi dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.
Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 per liter, menjadi Rp14.500 per liter.
Alasan Jokowi Naikan Harga BBM
Jokowi mengatakan kenaikan harga BBM kali ini menjadi pilihan terakhir untuk tidak membiarkan anggaran subsidi dari dana APBN terus membengkak.
Seperti diketahui, kata Jokowi, anggaran subsidi BBM pada 2022 telah meningkat tiga kali lipat, dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun.
"Saya sebetulnya ingin harga BBM tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN."
"Tetapi, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi 502,4 triliun, dan itu akan meningkat terus."
"Lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh orang -orang yang mampu, yakni yang memiliki mobil pribadi."
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah (penyesuaikan harga BBM)," kata Jokowi sebagaimana dilansir Tribunnews, Sabtu (3/9/2022).
(*)