GridHype.ID - Aneka tips kesehatan ini penting untuk diketahui agar Anda lebih waspada dengan kondisi tubuh.
Sebab banyak orang mulai mengabaikan aneka tips kesehatan ini.
Padahal aneka tips kesehatan ini bisa jadi peringatan terkait kondisi tubuh Anda yang kerap dianggap wajar.
Ya, aneka tips kesehatan kali ini akan membahas terkait penyebab telapak tangan sering berkeringat.
Memang, telapak tangan yang berkeringat masih terbilang normal jika Anda baru saja melakukan aktivitas berat.
Atau mungkin berada di lingkungan yang pengap dan panas atau juga merasakan kecemasan.
Namun, ketika telapak tangan sering berkeringat ketika tidak sedang beraktivitas, kondisi itu bisa disebut sebagai palmar hyperhidrosis.
Mengutip Kompas.com, palmar hyperhidrosis adalah kondisi seseorang yang memiliki kelenjar keringat terlalu aktif yang memicu keringat berlebih.
Penyebab telapak tangan sering berkeringat
Gejala yang ditimbulkan akibat palmar hyperhidrosis adalah munculnya keringat berlebih di area telapak tangan.
Kondisi tersebut juga memiliki tingkat keparahan yang ditandai tangan terasa lembap, terasa basah sehingga menimbulkan reaksi yang tidak nyaman.
Penyebab utamanya menurut Healthline adalah disebabkan oleh faktor genetik.
Artinya, jika kita menderita keringat berlebih maka kemungkinan memiliki riwayat keluarga dengan kasus yang sama.
Telapak tangan yang selalu basah biasanya juga tidak menunjukkan masalah serius.
Tapi, beberapa kondisi penyakit tertentu bisa menjadi penyebab kenapa tangan sering berkeringat.
1. Diabetes
Penyakit diabetes dapat mengganggu sistem hormonal di dalam tubuh, termasuk memicu gangguan hiperhidrosis.
Kondisi ini dapat dikatakan sebagai komplikasi keringat abrnormal yang ditandai dengan gejala keringat berlebih di area tangan, telapak tangan, telapak kaki, wajah hingga dada dan leher.
2. Menopause
Pada fase menopause, tubuh perempuan juga mengalami ketidakseimbangan hormonal.
Terlebih di fase awal, maka hal itu dapat dipicu oleh proses adaptasi tubuh seperti kadar estrogen dan progesteron yang berubah.
Hal itu dapat mengganggu sistem termostat internal (pengatur suhu tubuh) sehingga muncul gejala keringat berlebihan di area-area tertentu.
3. Gangguan tiroid
Perubahan yang terjadi pada kadar hormon tiroid ketika mengalami gangguan fungsi dapat mengakibatkan beberapa kondisi.
Seperti seseorang dapat merasakan kelelahan, peningkatan berat badan hingga hipertiroidisme yang membuat tubuh terasa kegerahan sehingga menyebabkan peningkatan produksi keringat.
4. Masalah sistem saraf
Masalah sistem saraf dapat mengganggu banyak fungsi organ di dalam tubuh, termasuk kelenjar keringat.
Ketika sistem saraf terganggu, secara langsung fungsinya menjadi tidak stabil dan bisa memicu hiperhidrosis, seperti di area telapak tangan, kaki atau sekujur tubuh.
5. Masalah jantung
Ketika seseorang mengalami masalah atau penyakit jantung, maka kemampuan jantung untuk menyuplai darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu.
Dampaknya tubuh akan beradaptasi dengan kondisi tersebut, membuat jantung memompa darah lebih kuat dan kondisi itu mengaktifkan sistem saraf tertentu yang memicu keringat berlebih.
6. Gula darah rendah
Kadar gula darah yang rendah juga menjadi penyebab tubuh mengeluarkan keringat berlebih.
Kondisi itu dapat terjadi karena tubuh akan memicu adrenalin, sehingga muncul keringat berlebihan di beberapa area tubuh, seperti wajah, tubuh, kaki dan tangan.
7. Adanya infeksi
Infeksi virus atau bakteri di dalam tubuh juga dapat memicu keringat berlebih, tak terkecuali pada telapak tangan.
Pada umumnya, gejala awal infeksi ditandai dengan suhu tubuh yang meningkat dan itu menjadi mekanisme sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus atau bakteri penyebab infeksi.
Kondisi tersebut dapat membuat seseorang merasa suhu panas sehingga tubuh akan menyesuaikan diri dengan membuang panas melalui keringat.
(*)