Bukannya Kenyang Malah Nyawa Melayang, Hati-hati saat Idul Adha Besok, Orang dengan Kondisi Ini Ternyata Dilarang Keras Makan Daging Kambing

Jumat, 08 Juli 2022 | 20:30
Pixabay

ilustrasi daging kambing

GridHype.ID -Hari raya Idul Adha 1443 H sudah di depan mata.

Itu artinya umat Islam di seluruh dunia akan merayakan hari raya Idul Adha 1443 H.

Selain berpuasa dan melaksanakan sholat Id, hari raya Idul Adha juga identik dengan penyembelihan hewan kurban.

Hewan yang disembelih biasanya kambing ataupun sapi.

Karena itulah, mengutip dari SajianSedap.com, Idul Adha selalu identik dengan momen pesta daging kambing.

Rasanya, Idul Adha tak lengkap tanpa bakaran sate kambing dan membuat sup kambing.

Tapi sebenarnya, daging kambing menyimpan beberapa bahaya bagi tubuh.

Tapi, bahayanya berlipat ganda untuk orang dengan kondisi tertentu, loh.

Ya, 3 orang dengan kondisi ini ternyata dilarang keras mengonsumsi daging kambing.

Baca Juga: Aroma Prengus Daging Kambing Bikin Hilang Selera Makan, Tambahkan Satu Jenis Sayuran Ini Ketika Memasak Agar Bau Tak Sedap Teratasi

Sebab, daging kambing bisa membuat kondisi tubuhnya memburuk.

Sayangnya banyak yang belum tahu dan malah jadi nyesel belakangan.

Karena itu, yuk cari tahu apakah kamu termasuk salah satunya.

Atau bahkan, orang tercinta di rumah?

1. Sembelit

Konsumsi daging kambing berlebihan memang diketahui tak baik bagi kesehatan.

Dilansir dari doktersehat.com, pakar kesehatan menyebut dampak pertama yang akan kita alami jika mengonsumsi daging kambing dengan berlebihan adalah sembelit, apalagi jika daging kambing dikonsumsi di malam hari.

Hal ini disebabkan oleh daging yang cenderung sulit untuk dicerna oleh tubuh.

Bahkan, kita bisa saja mengalami refluks asam lambung akibat hal ini.

Baca Juga: Kuncinya Cuma Pakai 1 Bahan Murah Meriah Ini, Ternyata Begini Cara Hilangkan Bau pada Daging Kambing, Dijamin Bikin Emak-emak Sujud Syukur

Jadi, orang dengan kondisi sembelit sebaiknya tidak mengonsumsi daging kambing berlebihan.

2. Asam Urat

Selain itu, saat kita mengonsumsi daging kambing, kita juga seperti sayang untuk melewatkan jeroannya.

Padahal, di dalam jeroan daging kambing terdapat kadar purin yang sangat tinggi.

Sering mengonsumsinya tentu akan membuat kita lebih rentan mengalami peningkatan risiko terkena penyakit asam urat.

3. Kolesterol dan Darah Tinggi

Pakar kesehatan juga menyarankan penderita beberapa penyakit tertentu untuk menghindari olahan daging kambing seperti hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit asam urat, diabetes, dan kegemukan.

Jika mereka mengonsumsinya, dikhawatirkan akan membuat kondisi yang dialaminya akan menjadi semakin memburuk.

Makan daging kambing bisa menyebabkan sensasi panas.

Baca Juga: Enam Makanan Ini Ampuh Turunkan Kolesterol Jahat, Jadi Solusi Buatmu yang Kalap Santap Daging

Selain sate, olahan daging kambing lainnya sepeti gulai, kari, atau sop bisa membuat tubuh terasa lebih panas setelah memakannya.

Hal ini disebabkan oleh kandungan lemaknya yang cenderung sangat tinggi.

Sayangnya, kebanyakan orang akan sayang untuk membuang lemak dari daging kambing karena bisa membuat rasa masakan menjadi lebih gurih.

Jika kita mengonsumsi daging kambing dengan kandungan lemak dalam jumlah yang sangat banyak, maka lemak ini akan memasuki sistem limfatik sebelum memasuki pembuluh darah dan menyebabkan kadar lemak darah naik dengan signifikan.

Hal inilah yang menyebabkan sensasi panas pada tubuh.

Beruntung, masyarakat Indonesia telah menyadari dampak buruk dari makan daging kambing sehingga cenderung menghindari konsumsinya dengan berlebihan.

Apakah Daging Kambing Kurban Perlu Dicuci Sebelum Dimasak?

Melansir dari Kompas.com, kambing merupakan salah satu hewan kurban yang disembelih oleh masyarakat pada perayaan Hari Raya Idul Adha.

Pengolahan daging kambing bagi setiap orang berbeda-beda.

Baca Juga: Jangan Makan Daging Kambing Berlebihan di Kondisi Tubuh Alami 3 Hal ini, Sayang Nyawa Agar Tak Menyesal Nantinya

Ada yang langsung mengolahnya menjadi makanan, ada juga yang menyimpannya terlebih dahulu untuk diolah kemudian hari.

Pada pengolahan daging kambing, ada pendapat perihal perlu atau tidaknya daging dicuci sebelum diolah.

Dikutip dari Kompas.com yang tayang pada Kamis (30/7/2020), Executive Chef Aprez Catering Stefu Santoso mengatakan bahwa daging kurban bisa dicuci terlebih dahulu maupun tidak sebelum diolah.

Namun, bila kamu khawatir dengan higienitas daging kambing, maka kamu bisa mencucinya terlebih dahulu sebelum diolah.

Menanggapi hal tersebut, dokter hewan sekaligus pakar ternak di Institut Pertanian Bogor (IPB) Supratikno mengatakan bahwa sebaiknya daging kurban seperti kambing atau sapi tahun ini tidak perlu dicuci.

Hal tersebut dilakukan mengingat adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang menjangkit ternak di Indonesia.

"Sebetulnya kalau daging itu bersih, dia ga perlu dicuci, bisa langsung dimasak. Tapi dalam kondisi sekarang, air cuciannya itu beresiko mengalir ke lingkungan sekitar," kata Tikno saat dihubungi oleh Kompas.com via daring pada Selasa (7/6/2022).

Menurutnya, saat ini keadaan lingkungan berada dalam fase darurat, artinya ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan guna meminimalisir penularan wabah PMK.

Oleh karena itu setelah daging kurban didapatkan, sebaiknya langsung direbus hingga mendidih atau bisa disimpan di dalam kulkas selama 24 jam sebelum dibekukan.

Tikno mengatakan bahwa perebusan dilakukan supaya virus yang menempel di dalam daging bisa mati.

Cara ini tidak hanya berlaku untuk kambing melainkan juga daging kurban lain.

"Kalau ingin dimasak, langsung masak saja, yang penting rebus dulu hingga suhu bagian dalam daging mencapai 70 derajat celsius, rebusnya selama 30 menit saja," ujar Tikno.

Baca Juga: Air Rebusan Asam Jawa Ternyata Bisa Bikin Daging Kurban Empuk dan Enak, Yuk Simak Cara Membuatnya!

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com, SajianSedap.com

Baca Lainnya