GridHype.ID - Makan sayur dan buah tentu tak bisa dilewatkan setiap harinya.
Bagaimana tidak, buah dan sayur mengandung sejumlah nutrisi yang mampu menjaga kesehatan tubuh.
Sayangnya, makan sayur dan buah secara rutin juga tak selamanya menguntungkan.
Pasalnya, ada sejumlah kondisi yang justrutidak diperbolehkan untuk makan sayur dan buah.
Melansir Sajian Sedap,kondisi tersebut sempat dibahas dalam Buku Bahaya Makan Buah&Sayur + Panduan Konsumsi yang Benar (2014) oleh Hindah Muaris.
Meski banyak yang belum tahu, rupanya ada saat di mana konsumsi buah dan sayur perlu dibatasi atau bahkan dihindari demi kesehatan.
Ya, alih-alih menyehatkan, makan sayur dan buah di waktu-waktu tertentu justru membuat kesehatan tubuh jadi terancam.
Sehingga makan sayur dan buah bisa saja harus dihentikan.
Lantas, kapan waktu saat orang tidak boleh makan sayur dan buah?
1. Saat berat badan menurun drastis
Konsumsi buah dan sayur secara berlebih akan membuat Anda kenyang lebih lama.
Kondisi ini terjadi karena kandungan serat pada buah dan sayur sangat tinggi, namun kandungan kalorinya sangat minim.
Meski mengenyangkan, tapi sayuran tidak dapat meberikan kalori sebanyak yang diperlukan tubuh.
Jika setelah beberapa minggu menjalankan diet tinggi serat dan berat badan Anda turun di bawah normal, sebaiknya kurangi asupan sayur.
Perbanyak sumber karbohidrat untuk memberikan energi dan kalori yang dibutuhkan tubuh.
2. Saat perut kembung dan usus dipenuhi gas
Pada umumnya, masalah ini kerap ditemui pada orang yang sedang berdiet dan memperbanyak asupan sayur sejenis kembang kol atau brokoli.
Tapi pada kenyataannya, sebagian orang akan merasakan masalah yang sama meski mengasup sayuran dalam jumlah moderat.
Baca Juga: Infused Water Dipercaya Jadi Minuman Segar Bernutrisi, Kenali 5 Hal yang Jadi Kunci Khasiatnya
Jadi konsumsi sayur pada saat terjadi konsisi tersebut rentan hanya akan memperparah keadaan.
3. Saat mata dan kulit berwarna kekuningan
Hal ini terjadi karena konsumsi karotenoid melebihi normal.
Karotenoid adalah zat antioksidan yang terdapat dalam buah dan sayuran berwarna oranye, merah, dan hijau.
Sebagai contoh mangga, melon, aprikot, wortel, pepaya, pir, kurma, tomat, labu, sayuran hijau.
Konsumsi buah dan sayur pada saat terjadi konsisi ini juga rentan hanya akan memperparah keadaan.
Meski demikian, Anda bukan berarti tidka boleh mengonsumsi sayur dan buah.
Pasalnya buah dan sayur memiliki beberapa manfaat yang pantang sekali Anda lewatkan.
Kemenkes mengungkap konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan daya ingat sekaligus memproteksi sel-sel otak manusia.
Baca Juga: Ampuh Stabilkan Gula Darah, Konsumsi Buah dan Sayur Ini Cocok Bagi Penderita Diebetes
Antioksidan yang tekandung di dalam buah dan sayur dapat berperan dalam memerangi radikal bebas, karena mampu memperlambat hingga mencegah oksifasi molekul lain.
Bahkan ada pula buah yang dapat melindungi seseorang dari penyakit Alzheimer.
Selain itu, konsumsi sayur dan buah juga bisa mencegah kanker.
Walau sukar untuk disembuhkan, gangguan akibat pertumbuhan abnormal sel-sel jaringan tubuh ini dapat dicegah sedini mungkin dengan mengonsumsi beberapa jenis sayur dan buah berwarna merah atau ungu.
Manfaat buah dan sayur dari stroberi dan tomat di antaranya adalah menyuplai senyawa seperti lycopene dan anthocyanins yang mampu mencegah perkembangan kanker berkat kandungan anti-kanker secara alami.
Konsumsi buah dan sayur tersebut secara teratur supaya tubuh sigap dalam mengatasi pertumbuhan sel jaringan abnormal.
Alangkah lebih baik jika Anda berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami 3 kondisi di atas, sebelum mengonsumsi sayur dan buah.
(*)