GridHype.ID - Minum kopi memang menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan banyak orang.
Terlebih lagi minum kopi dipercaya mampu menghilangkan kantuk dan meningkatkan konsentrasi.
Tak hanya itu, melansir Alodokter.com, berbagai penelitian juga telah membuktikan manfaat kesehatan lain dari minum kopi.
Mulai dari meningkatkan suasana hati dan metabolisme tubuh hingga menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, penyakit Parkinson, asam urat, dan kanker.
Namun, perlu diingat minum kopi yang aman dan tidak merugikan kesehatan dikonsumsi dengan jumlah yang sesuai, yaitu tidak lebih dari 2–3 cangkir per hari.
Pasalnya, terlalu banyak atau terlalu sering mimun kopi juga bisa menimbulkan efek samping.
Mengutip Nakita.ID, konsumsi kopi berlebihan bisa menyebabkan efek samping, seperti diare, sakit maag, dan kambuhnya penyakit GERD.
Tak hanya itu, minum kopi berlebihan jugamembuat Anda tetap terjaga sehingga tubuh tidak dapat tidur dengan nyenyak.
Hal ini bisa membuat Anda mengalami gangguan tidur, seperti insomnia.
Baca Juga: Jadi Minuman Wajib Saat Santai, Terungkap Pengaruh Kopi Bagi Kesehatan Tubuh Penderita Diebetes
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa sejumlah efek samping seperti jantung berdebar, gelisah bahkan sulit tidur dapat terjadi setelah minum kopi.
Ternyata setelah ditelusuri kegelisahan di malam hari ini disebabkan oleh kafein yang tertinggal di sistem tubuh.
Terutama saat mengonsumsinya di pagi hari, sisa kopi masih bekerja sampai beberapa jam kemudian.
Hal ini juga disempaikan oleh Michail J. Breus, Ph.D., dalam Mind Body Green bahwa setidaknya kopi membutuhkan sekitar 8 jam untuk mencerna separuhnya dalam tubuh.
Misalnya jika Anda mengonsumsinya pada pukul 14.00, maka hanya 50% yang keluar dari tubuh pada pukul 22.00.
Untuk itu, jika ingin tidak mendapat gangguan di malam hari, setidaknya harus mengurangi kafein di sore hari.
Namun ada kabar baik Anda, untuk mengurangi efek samping ini terjadi.
Pasalnya terdapat penelitian yang menunjukan bawa terdapat sayuran yang dapat membantu mencerna kafein lebih cepat.
Salah satunya adalah brokoli.
Ternyata, makan brokoli dapat membantu tubuh memetabolisme kafein lebih cepat, sehingga memungkinkan untuk bekerja sebelum waktu tidur.
Menurut penelitian pada tahun 2007 dalam jurnal Current Drug Metabolism, brokoli menginduksi enzim sitokrom P450 di hati, yang membantu dalam metabolisme molekul kafein.
Dalam penelitian tersebut, mereka meminta peserta untuk makan 500 gram brokoli.
Hal tersebut dilakukan sebelum diberi tablet kafein 100 miligram kafein seperti kandungan kafein dalam satu cangkir kopi.
Tetapi jika brokoli bukan pilihan Anda, maka ada alternatif sayuran lain.
Penelitian menunjukan bahwa hasil yang sama ditemukan serupa pada semua sayuran dalam kategori sayuran cruciferous.
Termasuk kembang kol, kubis brussel, lobak, brokolini, kohlrabi, sawi, bok choy, kubis, kangkung, lobak, rutabaga, arugula, lobak , daikon, dan wasabi.
Sebuah meta-analisis yang lebih baru dari 23 percobaan intervensi diet menunjukkan bahwa sayuran silangan, termasuk brokolimendukung metabolisme zat tertentu.
Tak hanyabrokoli, Anda juga bisa menggantinya dengan kubis Brussel, kubis, kembang kol, lobak, dan selada air.
Selain itu, sayuran ini juga baik untuk kesehatan karena kandungan padat nutrisinya.
Enzim P450 yang ditemukan pada sayuran ini terutama pada jenis CYP1A2, enzim yang juga berperan sebagai enzim metabolisme utama untuk kafein.
Bila Anda ingin minum kopi larut malam dan ingin efek sampingnya bisa berkurang maka buat saja brokoli kukus.
Makan brokoli kukus juga membatasi kemungkinan kembung untuk bereaksi yang tidak diinginkan.
Nah, sekarang sudah tahu kan bagaimana cara menyiasatinya.
Jika Anda khawatir minum kopi di malam hari akan menganggu tidur, maka cobalah ngemil sedikit brokoli kukus.
(*)