GridHype.ID -Tentu kamu semua sudah tak asing lagi dengan santan ya.
Santan sendiri menjadi salah satu bahan dapur yang cukup sering digunakan di berbagai hidangan nusantara.
Karena itulah, santan bisa dengan mudah kita jumpai di pasar maupun di supermarket ya.
Melansir dari Kompas.com, santan adalah salah satu bahan makanan yang diesktrak dari daging buah kelapa tua.
Santan berwarna putih seperti susu ini sudah menjadi kebutuhan untuk memasak.
Cara santan yaitu dengan metode tradisional memarut daging kelapa matang, setelah itu air dari serat kelapa menggunakan kain tipis untuk mengeluarkan esktrak santan.
Cara lain juga dapat menggunakan mesin khusus memarut dan memeras kelapa.
Semakin kental santan maka semakin tinggi kandungan lemak di dalamnya.
Bahan makanan yang biasanya disandingkan dengan daging atau sayur seperti dibuat menjadi rendang dan lainnya mengandung banyak mafaat bagi kesehatan.
Baca Juga: Coba Ganti Santan dengan Bahan Ini Saat Masak Agar Penderita Diabetes Tak Menyesal
Meski begitu, santan juga berisiko terhadap beberapa orang yang memiliki masalah kesehatan tertentu.
Selain itu, jika salah dalam mengolahnya maka santan bisa jadi racun bagi tubuh kamu loh.
Bahkan nyawa seisi rumah bisa jadi taruhannya.
Kok bisa?
Mari kita simak ulasannya yang dikutip dari SajianSedap.com berikut ini:
Penyebab Santan Jadi Racun
Pernahkah kamu dengar isu kalau santan bisa menyebabkan kolesterol?
Katanya, makan satan bikin leher langsung pegal.
Tapi, ada juga isu yang menyebut kalau santan tidaklah mengandung kolesterol.
Baca Juga: Jadi Hidangan yang Menggiurkan Saat Buka Puasa, Lantas Amankah Penderita Diabetes Makan Opor?
Santan baru jadi kolesterol kalau sampai pecah saat dimasak.
Ternyata, isu kalau santan pecah jadi penyebab kolesterol adalah hoax.
Tapi, isu kalau santan awalnya adalah makanan yang sehat adalah sebuah fakta.
Soalnya, semua bahan yang datang dari alam ini pasti baik dan punya manfaat untuk tubuh, loh.
Yang bikin salah dan berbahaya kadang justru dari cara pengolahan kita.
Misalnya saja, santan ternyata jadi berkolesterol kalau kita melakukan kesalahan ini saat memasaknya.
Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz, menjelaskan santan termasuk bahan makanan sumber lemak.
Namun, santan termasuk lemak yang baik.
Hanya saja, lemak ini bisa berubah menjadi racun berbahaya jika dimasak dengan 3 cara ini.
1. Dimasak lebih dari 3 menit
Dia menjelaskan santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik.
Santan kelapa mengandung asam lemak dan trigliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Namun, cara memasak yang salah pada kenyataannya bisa bikin lemakpada santan berubah menjadi lemak jenuh.
Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh, sehingga risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darahdan berbagai risiko berbahaya lainnya juga meningkat berlipat ganda.
Salah satu cara memasak santan yang kerap keliru, yakni dimasak terlalu lama hingga mendidih.
Jadi, saran untuk mengolah santan yang baik adalah jangan dipanaskan terlalu lama jika untuk sayur.
“Santannya bisa dimasukkan terakhir dan jangan terlalu lama di panas. Misal, seperti masak sayur lodeh, jadi yang terakhir dimasukkan adalah santannya,” terang Rista.
Dia menganjurkan, memasak santan tidak dilakukan lebih dari 3 menit agar tidak menjadikan santan tersebut menjadi sumber lemak jenuh.
2. Dipanaskan berulang kali
Selain itu, Rista juga menyarankan masakan yang mengandung santan tidak dimasak atau dihangatkan berkali-kali.
Pasalnya, hal itu akan membuat makanan itu menjadi sumber lemak jahat.
“Apabila masakan yang mengandung santan dimasak berkali-kali akan menimbulkan lapisan minyak. Itulah yang menyebabkan masakan menjadi berbahaya,” jelas Rista.
3. Dimasak dengan bahan lain yang berisiko timbulkan kolesterol
Terkait rumor konsumsi santan bisa memicu kolesterol tinggi, Rista menyebut, hal itu sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol.
Misalnya saja, telur, daging, dan terutama jeroan.
Penjelasan itu juga berlaku pada anggapan santan bisa bikin gemuk.
Dia memberi gambaran, sering mengonsumsi masakan bersantan yang dengan nasi porsi banyak jelas bisa memicu peningkatan berat badan pada seseorang.
Hal itu dikarenakan, nasi mengandung karbohidrat dan gula.
“Misalnya lagi saat puasa ini makan cendol. Udah pakai santan, pakai gula merah juga. Jadi kandungan kalorinya pasti lebih banyak. Sementara, kalori berlebih pasti bikin gemuk,” jelas Rista.
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Santan Bisa Awet hingga Sebulan Asalkan Ditambahkan Bahan Rahasia Ini
(*)