Bikin Geleng-geleng Kepala, Kekejian di Kerangkeng Bupati Langkat Terkuak, Para Tahanan Dipaksa Lakukan Sodomi hingga Jilat Kemaluan Hewan Ini

Selasa, 15 Maret 2022 | 19:30
Tribunnewsbogor.com

Muncul fakta baru kasus kerangkeng manusia Bupati Langkat, polisi temukan tanda penganiayaan hingga hal ini.

GridHype.ID - 'Sangat tidak manusiawi' mungkin itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kekejian yang dilakukan Bupati Langkat TerbitRencana Peranginangin alias Cana.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu masyarakat sempat dihebohkan dengan kerangkeng yang dimiliki Bupati Langkat.

Pasalnya kerangkeng Bupati Langkat digunakan untuk mengurung para tahanan yang diduga telah disiksa dan diperlakukan tidak manusiawi.

Tak hanya itu saja, hal baru yang terungkap pun semakin membuat publik geleng-geleng kepala.

Hal baru seputar kekejian di kerangkeng Bupati Langkat terkuak bahwa para tahanan dipaksa sodomi, jilat kemaluan hewan hingga soal keuntungan Rp 177,5 Miliar.

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengungkap adanya fakta memilukan yang dialami sejumlah tahanan, yang sempat mendekam di kerangkeng Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin alias Cana.

Sejumlah tahanan memberikan testimoni, mereka tidak hanya disiksa, tapi juga diperlakukan tidak manusiawi.

Dari data yang diperoleh LPSK, tahanan ada yang dipaksa jilat kemaluan anjing.

Bahkan, ada tahanan yang dipaksa melakukan sodomi terhadap sesama para tahanan.

Baca Juga: Tak Berperikemanusiaan! Penampakan Mengenaskan Toilet Kerangkeng Manusia Milik Bupati Langkat yang Buat Geram Banyak Pihak

Adegan sodomi itu kemudian direkam oleh para penjaga kerangkeng manusia, diduga untuk dijadikan hiburan.

"Tahanan inisial KEO dan KRM ditelanjangi, diludahi mulutnya. Kemudian mereka mengaku dipaksa minum air kencing sendiri. Penghuni lain dipaksa menjilat sayuran di lantai," kata Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, Kamis (10/3/2022) seperti dilansir Tribun-Medan.com di artikel berjudul Dipaksa Jilat Kemaluan Anjing Hingga Lakukan Sodomi, Ini Kekejian Terbit Rencana Peranginangin.

Edwin mengungkapkan, kekejian tidak berhenti sampai di situ.

Para tahanan juga dirampas kemerdekaannya oleh pasukan Terbit Rencana Peranginangin yang berasal dari organisasi Pemuda Pancasila.

"Semuanya sadis. Sepanjang saya melakukan advokasi terhadap korban kekerasan selama kurang-lebih 20 tahun, saya belum pernah menemukan kekerasan sesadis ini," kata Edwin.

Dalam penyelidikannya, LPSK menemukan adanya fakta, bahwa calon tahanan yang akan mendekam di kerangkeng manusia harus lebih dahulu digunduli.

Kemudian, bila melakukan kesalahan sekecil apapun, pasti akan disika sedemikian rupa oleh anak buah Terbit Rencana Peranginangin, termasuk diduga oleh putranya bernama Dewa Peranginangin.

"Jadi ada yang disuruh telanjang. Kemudian dipaksa sodomi dan direkam," katanya.

Ada juga yang dipaksa mengunyah cabai setengah kilogram.

Baca Juga: Bikin Elus Dada, Bupati Nonaktif Langkat Terjaring OTT Punya Penjara yang Diduga Untuk Sekap 40 Pekerja Kelapa Sawit yang Sering Menerima Penyiksaan

Kemudian, cabai itu dilumuri di wajah parah tahanan.

"Saya bacanya saja enggak tega," kata Edwin.

Dalam praktiknya, Terbit Rencana Peranginangin yang menjabat sebagai Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Langkat ini dibantu sejumlah pasukan bayaran.

Mereka terdiri dari anggota TNI dan Polri.

Adapun anggota TNI yang mengetahui dan diduga terlibat kasus kerangkeng manusia ini adalah Letkol WS, rekan Terbit Rencana Peranginangin.

Kemudian Peltu SG, Serma R, Serka PT, Sertu LS, Sertu MFS, dan Serda S alias WN.

Untuk anggota polisi, mereka adalah AKP HS, suami dari adik Terbit Rencana Peranginangin.

Selanjutnya ada Aiptu RS dan Bripka NS sebagai ajudan.

Briptu YS sebagai penjemput penghuni kerangkeng yang kabur.

Baca Juga: 3 Anak Hilang Secara Misterius di Langkat Sumatera Utara, Orang Tua Tak Patah Arang Mencari Pagi hingga Malam Selama 19 Hari

Bripda ES berperan sebagai penjemput penghuni kerangkeng dan melakukan penganiayaan.

Dalam kasus ini, Dewa Peranginangin disebut paling sadis melakukan penganiayaan.

Ada tahanan yang pernah ditetesi plastik yang dibakar.

Bahkan, ada tahanan yang mengalami putus jari akibat dipukul dengan menggunakan palu.

Selanjutnya, ada tahanan yang kelaminnya disundut menggunakan api rokok.

Sayangnya, aparat kepolisian, khususnya Polda Sumut tak kunjung menetapkan tersangka dalam kasus ini.

KontraS Sumut menilai bahwa Polda Sumut ini tak berani dengan komplotan preman yang merupakan anak buah Terbit Rencana Peranginangin.

LPSK Ungkap Bupati Langkat Untung Rp177,5 miliar dari Praktik Perbudakan di Kerangkeng Manusia

Mengutip KOMPAS.TV, Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin diperkirakan mengantongi uang Rp177,5 miliar dari praktik perbudakan modern dalam kerangkeng manusia di kediamannya.

Baca Juga: Angelina Sondakh Tetap Glowing dan Menawan Usai Keluar dari Lapas, Istri Adjie Massaid Ungkap Kondisi Fisiknya Saat Jalani Hukuman Penjara

Hal itu sebagaimana diungkap Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Edwin Partogi Pasaribu dengan mengacu pada pernyataan Kapolda Sumatera Utara bahwa setidaknya ada 600 korban selama 10 tahun kerangkeng itu beroperasi.

"Maka TRP diuntungkan dengan tidak membayar penghasilan mereka sebesar Rp177.552.000.000," kata Edwin dalam keterangan tertulis, Kamis (10/3/2022).

Ia juga menambahkan, Terbit dalam hal ini memperoleh keuntungan dari para pecandu narkotika yang dipekerjakan tanpa upah.

Sementara itu, para pekerja harus menghadapi kerasnya hidup di kerangkeng manusia berdasarkan hasil kegiatan koordinasi, investigasi, dan penelaahan yang dilakikan LPSK sejak 27 Januari hingga 5 Maret 2022.

Bahkan, kata Edwin, mereka yang sudah berada di kerangkeng tidak ada peluang untuk kembali ke rumahnya.

Salah satunya disebabkan karena ketakutan para korban terhadap Terbit yang merupakan seorang kepala daerah.

"Kalau ada TRP, jangankan makan dan minum, buang air pun para korban tidak berani," katanya.

Dari berbagai temuan tersebut, tim LPSK menduga keras telah terjadi praktik perbudakan di kasus kerangkeng milik Terbit dengan iming-iming rehabilitasi bagi para pecandu narkotika.

Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul "'Semuanya Sadis' Tak Hanya Disodomi dan Disuruh Jilat Kemaluan Anjing, Tahanan Kerangkeng Bupati Langkat Juga Dipaksa Kunyah Hal Menjijikkan Ini"

Baca Juga: Nasi Sudah Jadi Bubur, Sebut Politik Bagian Terkelam Hidupnya, Angelina Sondakh Tanpa Tedeng Aling-aling Bongkar Dalang yang Jebloskan ke Penjara

(*)

Tag

Editor : Helna Estalansa

Sumber GridFame.ID