GridHype.ID - Angelina Sondakh belakangan menjadi sorotan publik.
Terlebih dengan momentum kebebasannya dari Lapas Pondok Bambu pada Kamis (3/3/2022).
Sebagaimana yang diketahui, mantan politikus Angelina Sondakhh bebas setelah mendekam selama 10 tahun di penjara.
Angelina Sondakh resmi ditahan di Lapas Perempuan Jakarta pada 27 April 2012 usai tersandung kasus Wisma Atlet.
Melansir dari Kompas.com, tak hanya hukuman penjara, Angelina Sondakh didenda Rp 500 juta subsider enam bulan kurungan.
Selain itu, ibu satu anak tersebut harus membayar uang pengganti Rp 2,5 miliar dan US$ 1,2 juta.
Mendekam di jeruji besi dalam waktu yang lama ternyata membuat Angelina Sondakh menyesal.
Dikutip dari Sosok.ID, pasca-bebas, Angelina Sondakh menyampaikan penyesalannya karena terjun ke politik.
Bagi dia, politik adalah masa lalu paling kelam yang pernah terjadi dalam hidupnya.
Politik membuat mantan Putri Indonesia itu tersandung kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet di Palembang.
Ia menerima hukuman berat 1 dekade hukuman penjara.
Setelah bertemu kembali dengan kedua orang tuanya dan anaknya, Keannu Massaid, Angelina Sondakh bertekad menjalani hidup baru.
Saat bercerita di hadapan ayahnya, Lucky Sondakh, tangis Angelina Sondakh membuncah.
Ia teringat bagaimana teman-teman di dunia politik melupakannya dan berubah sikap setelah dia dipenjara.Padahal dulunya banyak yang mendekatinya.
Tak hanya itu, perempuan yang akrab dipanggil Angie curhat soal sosok serigala berbulu domba sampai dirinya enggan terjun lagi ke dunia politik.
Hal ini diungkapkan di kanal YouTube Keema Entertaiment seperti yang dikutip dari GridPop Selasa (8/3/2022).
“Makanya Angie sudah enggak mau lagi ke politik Dad. Kalau dengar kata politik, rasanya... sudahlah Angie mau dengar nasihat dari Daddy,"
"Angie mau coba cari jalan, insya Allah ada jalannya,” ungkap Angelina Sondakh kepada sang ayah, dikutip dari Tribun Seleb.
Istri mendiang Adjie Massaid ini memilih mendengarkan nasihat ayahnya untuk tidak mencoba masuk ke dunia politik.
Selama 10 tahun mendekam di penjara, Angie mendapatkan banyak hidayah dan hikmah yang bisa diambil sebagai pelajaran untuk hidup menjadi lebih baik.
“Apapun yang Angie lakukan, apapun perbutan orang ke Angie, Angie merasa sepuluh tahun ini dapat hidayah,” katanya.
Terutama soal persahabatan dirinya dengan rekan-rekan politiknya.
“Dapat hikmah luar biasa bahwa persahabatan itu tidak mesti karena kepentingan,” sambung Angelina Sondakh.
Dikatakan Angelina Sondakh, sebelum menjadi terpidana kasus korupsi dan mendekam di penjara, banyak sekali orang-orang mencari dan menyanjungnya.
Namun hal itu berbalik setelah ia resmi ditetapkan menjadi terpidana kasus korupsi.
Angelina Sondakh menyebut, teman-temannya di dunia politik mulai menghilang seperti tak memperdulikan dirinya.
Dan hanya orang tuanya, lanjut Angie, terutama sang ayah yang setia mengunjungi Angie saat mendekam di hotel prodeo.
“Satu tahun masih datang, dua tahun tinggal 50 persen, tiga tahun menghilang. Hanya my dad yang setia mengunjungi saya seminggu tiga kali,” bebernya.
Pernyataan Angie itu adalah responnya saat Lucky Sondakh pernah memberikan sebuah buku tulisan Nicollo Machiavelli, yang disebut sebagai bapak politik dunia.
Ada kalimat yang hingga kini Angelina Sondakh ingat, yakni tentang dalam dunia politik tidak mengenal adanya saudara atau sahabat.
“There is no everlasting friends but only interest. Dalam politik, tidak ada saudara atau sahabat yang abadi, yang ada adalah kepentingan," ujarnya lagi.
Sang ayah, Lucky Sondakhpun, membenarkan hal tersebut, ia merasa sudah membuktikan pernyataan Nicollo Machiavelli dari kasus putrinya sendiri.
Hal itu dapat dibuktikan, kata Lucky, demi kepentingan orang-orang menyudutkan dan menjerumuskan putrinya ke dalam perbuatan yang fatal.
Dikatakan Lucky, ia mengibaratman bahwa di dunia politik seseorang akan berhadapan dengan serigala berbulu domba.
“Di dalam politik, enggak ada persahabatan. Itu yang saya bilang, dalam politik Anda berhadapan dengan serigala berbulu domba.
Bos bilang mau mempromosikan kamu, tapi akhirnya malah menjerumuskanmu,” kata Lucky Sondakh.
Mantan rektor Universita Sam Ratulangi, Manado ini pun memberikan nasihat kepada Angelina Sondakh untuk mengambil sisi positif dari pengalaman pahit tersebut.
(*)