Enaknya Tak Sebanding dengan Bahayanya, Mulai Sekarang Jangan Lagi Masak Tumis Kangkung dengan 2 Bahan Ini

Minggu, 28 November 2021 | 19:15
Pixabay

Ilustrasi kangkung

GridHype.ID -Siapa sih yang tak suka dengan sayur kangkung?

Hampir semua orang pasti menyukai sayur kangkung ya.

Kangkung sendiri merupakan salah satu sayuran hijau yang kerap dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Biasanya, sayur kangkungdiolah dengan cara ditumis.

Maka tak heran ya jika tumis kangkung jadi sajian yang lazim diolah di rumah.

Membuat tumis kangkung pun cukup mudah dan bahannya juga sangat sederhana.

Tapi sayang, masih banyak orang yang salah kala membuat tumis kangkung sendiri di rumah.

Pasalnya, banyak yang tak tahu kalau bahan yang dicampurkan ke tumis kangkungnya ternyata berbahaya.

Penyebabnya lantaran kini banyak bahan berbahaya yang tersebar di pasaran.

Untuk lebih jelasnya mari kita simak ulasan yang telah dikutip dari SajianSedap.com berikut ini:

Baca Juga: Pantas Saja Hidangan Kangkung di Restoran Tidak Mudah Hitam dan Layu, Ternyata Ini Rahasianya, Yuk Cobain di Rumah

1. Terasi Oplosan

Bukan rahasia lagi kalau kangkung dan terasi adalah teman paling klop.

Itu sebabnya, ibu-ibu paling senang bikin kangkung terasi di rumah.

Tapi, tahukah kamu kalau terasi bisa jadi berbahaya kalau kita tak tahu asal muasalnya?

Soalnya, belakangan banyak ditemukan terasi oplosan yang berbahaya banget bagi tubuh.

Tahun 2017 lau, Kepala UPT Pasar Sungailiat, Ahmad Suherman menemukan peredaran terasi berbahaya di pasar-pasar tradisional.

Seperti terasi yang mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B yang mereka temukan dari hasil pemeriksaan sampel, Selasa (29/8/2017) di UPT Pasar Sungailiat.

Ternyata, terasi tersebut mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B.

Pedagang menambahkan zat pewarna ini supaya tampilan terasi lebih menarik, merah merona dan terlihat segar.

Padahal seperti kita ketahui, Rhodamin B merupakan pewarna pakaian yang berbahaya sekali kalau sampai termakan dan tertelan.

Nah, terasi dengan pewarna ini sebenarnya mudah kita kenali bedanya.

Di antaranya adalah tekstur terasi tersebut kasar, pewarna merahnya tidak merata, berwarna merah mencolok, dan keras.

Baca Juga: BERITA POPULER: Tepung Maizena Jadi Solusi Ampuh Usir Tikus, Jangan Cuci Kangkung dalam Baskom Hingga Ibunda Larissa Chou Pasang Badan Karena ini

"Kalau dari udang kan lembut tidak keras seperti ini. Ini ada sisik-sisik ikan di produk terasinya. Diragukanlah dia menggunakan bahan udang.

Produknya juga menggunakan zat pewarna. Kalau aslinya mungkin berwarna hitam, pucat tapi karena ini pakai zat pewarna menjadi merah, warnanya biar menarik," ungkap Suherman kepada bangkapos.com.

Sedangkan produk terasi yang sudah lama tidak terjual tersebut berwarna coklat dimana zat pewarnanya sudah pudar dan terasinya mengeras.

"Keras untuk melempar kaca pecah ini," kata Suherman sambil memegang terasi berhodamin yang sudah lama.

Karena itu, proses pemilihan terasi juga penting kamu lakukan di pasaran, loh.

Terasi yang baik kualitasnya, pasti membuat masakan jadi semakin meningkat cita rasanya.

Terasi yang berkualitas baik adalah terasi yang aromanya segar.

Kalau terasi udang, aroma udangnya juga harus terasa.

Dari sudut penampilan, warnanya terlihat alami, agak kusam dan tidak warna merah cerah.

Warna terasi yang terlalu cerah bisa merupakan tanda bahwa warnanya tidak alami.

Warna masakan pun terkadang menjadi tidak cerah atau kusam karena pemakaian terasi yang tidak baik.

Pertimbangan lain dalam memilih terasi, terasi harus kering, tidak basah.

Terasi yang basah akan mudah tercemar jamur dan aman untuk dimakan.

Baca Juga: Salah Kaprah, Jangan Lagi Cuci Kangkung dalam Baskom Jika Tak Ingin Risiko Buruk Menimpa Sekeluarga

2. Cumi dan Ikan Asin

Banyak juga ibu-ibu yang suka menumis kangkung bersama ikan atau cumi asin, loh.

Rasanya tentu saja jadi lebih enak karena aroma dan rasa ikan asin yang terkenal menggiurkan.

Namun dibalik kelezatannya saat disajikan di meja makan, alangkah baiknya kembali cek ikan asin dirumah.

Pasalnya dibalik kesehatannya, ada ikan asin yang telah dicampur formalin agar tahan lama.

Berikut ciri-ciri ikan asin berformalin yang wajib kamu waspadai.

1. Tak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar.

2. Tak dihinggapi lalat

3. Warnanya bersih cerah, namun tidak berbau khas ikan asin/ebi kering.

Selain itu ada ciri-ciri lain yang harus kamu perhatikan pada ikan asin di rumah.

Perhatikan kualitas ikan asin tersebut, apakah masih segar, atau malah sudah berjamur yang bisa menyebabkan keracunan.

Bila berbau apek atau tengik pertanda makanan itu sudah rusak atau terkontaminasi oleh mikroorganisme.

Baca Juga: Kerap Dilakukan Banyak Orang, Mencuci Kangkung dengan Cara Ini Ternyata Salah Besar loh, Yuk Simak Ulasannya!

Cara Olah Kangkung Agar Tetap Renyah dan Segar

Sementara itu, melansir dari laman Yummy via Kompas.com, berikut ada beberapa tips memasak kangkung agar teksturnya renyah dan tetap berwarna hijau yang segar.

1. Pilih bagian kangkung yang empuk

Daun dan batang kangkung bisa diolah dan dimakan.

Namun bagian kangkung yang paling empuk berada dekat dengan daunnya.

Ada cara memilih bagian kangkung yang empuk saat dimasak.

Yaitu cari batang yang bercabang dari batangnya yang utama.

Potong batang bercabang dengan ukuran kecil dari batang utamanya.

Potong atau patahkan satu hingga dua inci dari daun kangkung.

Buang batang utama kangkung yang berukuran paling besar.

Kalau kamu ingin menggunakannya, iris tipis dan masak dengan cara ditumis atau direbus hingga empuk.

2. Tambahkan di akhir waktu memasak

Ada cara memasak kangkung agar daunnya tetap berwarna hijau.

Yaitu tambahkan di akhir waktu memasak.

Memasak batang kangkung memerlukan waktu sedikit lebih banyak dari daunnya.

Oleh karena itu, masukkan batang kangkung sebelum daunnya.

Masak dengan saus atau bumbu hingga empuk.

Setelah itu, masukkan daun kangkung ke dalam masakan.

Daun kangkung merupakan daun dengan tekstur keras.

Baca Juga: Padahal Dijual Murah di Indonesia, Kangkung Malah Dianggap Sayuran Berbahaya di Amerika karena Hal Mengerikan Ini, Sampai Dilarang Undang-undang!

Daun kangkung lebih bisa tahan dengan suhu panas daripada daun dari jenis sayuran hijau lainnya.

Namun, pastikan untuk tetap menambahkan daun kangkung di akhir waktu memasak.

Hal itu untuk menjaga warna daun menjadi hitam.

Masak daun kangkung hingga warnanya menjadi hijau gelap atau zamrud.

Angkat dan sajikan sebagai hidangan spesial.

3. Rebus dalam air mendidih

Kangkung biasanya dimasak dengan cara ditumis.

Namun, kamu bisa memakannya secara mentah.

Hal ini agar gizi yang ada di dalamnya terserap dengan baik dan maksimal.

Namun pastikan untuk membersihkannya dengan air mengalir hingga kotoran dan pasir yang menempel hilang.

Kamu bisa menambahkannya secara mentah pada salad.

Kalau kamu enggan menikmati kangkung dengan cara dimakan langsung.

Kamu bisa mengolahnya menjadi hidangan seperti urap.

Rebus kangkung selama beberapa detik dalam air mendidih.

Angkat dan masukkan kangkung ke dalam air dingin agar warna hijaunya bertahan.

Baca Juga: Tak Perlu Repot-repot Buang Uang ke Apotek, Mending Kamu Minum Air Rendaman Sayur Ini dan Rasakan Sederet Manfaat Menakjubkan Ini

(*)

Tag

Editor : Helna Estalansa

Sumber Kompas.com, sajiansedap.com