GridHype.ID - Penderita diabetes memang harus memerhatikan kadar gula darah mereka.
Biasanya, kadar gula darah pada penderita diabetes akan meningkat setelah makan.
Hal ini yang perlu diwaspadai penderita diabetes agar bisa mengontrol kadar gula dalam darah mereka.
Melansir GridHealth.ID, kadar glukosa dalam darah bisa dikontrol agar stabil dengan melakukan olahraga.
Penelitian menunjukkan, olahraga aerobik intensitas sedang sebelum sarapan dapat mengurangi kenaikan glukosa darah pada pagi hari pada pasien diabetes tipe 2, sebagian menangkal fenomena fajar.
Studi yang sama juga menemukan, olahraga secara signifikan bisa mengurangi fluktuasi glukosa darah dan meningkatkan kontrol glukosa darah di seluruh tubuh setiap hari.
Beberapa olahraga terbaik untuk menghindari lonjakan gula darah pada pagi hari meliputi antara lain berjalan kaki, yoga, renang santai, dan tai chi.
Sementara mengutip Kompas.com dari diabetes.co.uk juga menyebutkan manfaat jalan kaki untuk penderita diabetes termasuk menurunkan glukosa darah sehingga meningkatkan kontrol diabetes.
Sebuah penelitian yang melibatkan partisipan dengan diabetes tipe 1 meminta para partisipan tersebut jalan kaki selama 30 menit setelah makan.
Sementara sebagian partisipan makan jenis makanan yang sama tapi tidak aktif.
Hasilnya, partisipan yang jalan kaki setelah makan mengalami peningkatan kadar glukosa sekitar 4,5 mmol/l.
Namun partisipan yang tidak aktif mengalami peningkatan kadar glukosa sekitar 7 mmol/l setelah makan.
Puncak peningkatan kadar glukosa terjadi antara 1-1,5 jam setelah makan.
Manfaat jalan kaki untuk penderita diabetes
Selain menurunkan kadar glukosa darah, manfaat jalan kaki untuk penderita diabetes juga untuk meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga dapat melawan resistensi insulin.
Melansir Harvard Health Publishing, beberapa manfaat jalan kaki untuk penderita diabetes lainnya yang ditemukan oleh sejumlah penelitian, antara lain:
1. Peningkatan kontrol glukosa
Menurut Verywell Health, olahraga, termasuk jalan kaki, membantu otot menyerap gula darah sehingga mencegahnya menumpuk di aliran darah.
Efek ini bisa bertahan selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari, meskipun tidak permanen.
Itulah mengapa, penting melakukan jalan kaki teratur untuk kontrol glukosa darah yang berkelanjutan.
Olahraga, termasuk jalan kaki, dapat menurunkan nilai HbA1c sebesar 0,7 poin persentase pada penderita diabetes dari kelompok etnis berbeda, mengonsumsi obat berbeda, dan menjalani pola makan berbeda.
Perbaikan ini terjadi meskipun penderita diabetes tidak kehilangan berat badannya.
Adapun HbA1c, seperti dijelaskan Hello Sehat, adalah hemoglobin yang berikatan dengan glukosa atau hemo. Tes HbA1C untuk diagnosis diabetes dilakukan untuk mengetahui jumlah glukosa dalam darah secara rata-rata tiga bulan.
Semua bentuk olahraga, baik aerobik seperti jalan kaki, latihan ketahanan, atau melakukan keduanya, sama-sama baik untuk menurunkan nilai HbA1C pada penderita diabetes.
2. Menurunkan resistensi insulin
Latihan kekuatan dan aerobik membantu menurunkan resistensi insulin pada orang dewasa yang sebelumnya tidak banyak bergerak dan memiliki obesitas di bagian perut sehingga berisiko terkena diabetes.
Mengombinasikan latihan kekuatan dan aerobik dapat memberikan manfaat lebih bagi penderita diabetes daripada hanya melakukan satu jenis olahraga saja.
3. Menurunkan risiko penyakit jantung
Penderita diabetes yang jalan kaki setidaknya dua jam dalam seminggu memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung daripada penderita diabetes yang tidak bererak aktif.
Sementara penderita diabetes yang berolahraga tiga hingga empat jam per minggu bisa menurunkan risikonya lebih signifikan lagi.
Wanita penderita diabetes yang menghabiskan sekitar empat jam per minggu untuk melakukan olahraga moderat, termasuk jalan kaki, atau olahraga berat memiliki risiko mengembangkan penyakit jantung 40 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak melakukannya.
Manfaat tersebut bertahan bahkan setelah para peneliti menyesuaikan dengan faktor lain, termasuk Indeks Massa Tubuh (BMI), kebiasaan merokok, dan faktor risiko penyakit jantung lainnya.
4. Mengendalikan berat badan
Jalan kaki untuk penderita diabetes dapat membantu membakar kalori jika dilakukan secara teratur.
Berat badan terkontrol pada akhirnya dapat mengurangi risiko masalah kesehatan pada penderita diabetes.
Durasi jalan kaki untuk penderita diabetes
Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan untuk memastikan bahwa jalan kaki adalah olahraga yang tepat untuk penderita diabetes, serta menyesuaikannya dengan pengobatan dan pola makan.
Menurut Verywell Fit, target jalan kaki untuk penderita diabetes adalah sekitar 30 menit, dengan setidaknya 20 menit berturut-turut melakukan jalan cepat.
Jika belum terbiasa, mulailah perlahan dengan jalan kaki sekitar lima hingga 10 menit di hari pertama, kemudian tingkatkan durasinya secara bertahap.
Penting untuk memastikan Anda tidak cedera atau merasakan sakit sehingga malah berhenti berolahraga sejak awal.
Secara umum, waktu terbaik untuk berolahraga adalah satu hingga tiga jam setelah makan, ketika kadar gula darah cenderung lebih tinggi.
(*)