Nasib Anak Perempuan Makin Miris dan Nelangsa, Mantan Presiden Afghanistan Kabur Pakai Helikopter dan Disinyalir Bawa Uang Rp 2 Triliun

Kamis, 19 Agustus 2021 | 21:00
Instagram

Foto terkini Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dari tempat pelariannya. Dia buka suara soal tudingan bawa kabur uang 169 juta dolar.

GridHype.ID - Afghanistan belakangan mendapat sorotan dunia.

Pasalnya, Taliban berhasil menguasai ibukota Afghanistan, Kabul pada Minggu 15 Agustus lalu setelah 20 tahun lalu berhasil digulingkan.

Rakyat Afghanistan pun semakin dibuat nelangsa dengan keadaan negaranya.

Terlebih selama puluhan tahun, rakyat Afghanistan tidak mendapat kebebasan yang diimpikan.

Salah satunya adalah kaum perempuan yang memperjuangkan mendapatkan pendidikan dan pekerjaan.

Dikutip dari Intisari Online, Untuk alasan ekonomi dan sosial, banyak orang tua Afghanistan ingin memiliki anak laki-laki.

Preferensi ini telah menyebabkan beberapa dari mereka mempraktikkan tradisi lama Bacha Posh, yakni menyamarkan anak perempuan sebagai anak laki-laki.

Seperti yang dilakukan Azita Rafhat, mantan anggota parlemen Afghanistan, seperti melansir BBC (27/3/2021).

"Ketika Anda memiliki posisi yang baik di Afghanistan dan kaya, orang melihat Anda secara berbeda. Mereka mengatakan hidup Anda menjadi lengkap hanya jika Anda memiliki seorang putra," katanya.

Baca Juga: Kaget Bukan Kepalang, Penyiar Berita Ini Tetiba Ditelpon Jubir Taliban di Tengah Siaran Langsung, Rupanya Hal Inilah Penyebabnya

Selalu ada preferensi untuk memiliki anak laki-laki di Afghanistan, karena berbagai alasan ekonomi dan sosial.

Suami Rahfhat, Ezatullah Rafhat, menganggap memiliki anak laki-laki adalah simbol gengsi dan kehormatan.

"Siapa pun yang datang (ke rumah kami) akan berkata: 'Oh, kami minta maaf karena Anda tidak memiliki seorang putra.' Jadi kami pikir itu ide yang bagus untuk menyamarkan putri kami, karena dia juga menginginkan ini."

Azita Rafhat bukan satu-satunya ibu yang memutuskan melakukan hal ini.

Banyak gadis yang menyamar sebagai anak laki-laki dapat ditemukan di pasar Afghanistan.

Beberapa keluarga menyamarkan anak perempuan mereka sebagai anak laki-laki sehingga anak-anak itu dapat dengan mudah bekerja di jalanan untuk memberi makan keluarga mereka.

Sementara itu, kini kendali sepenuhnya berada di kelompok Taliban, mantan Presiden Afghanistan mendapat sorotan.

Dikutip dari Grid.ID, Ashraf Gani dilaporkan pergi pada Minggu (15/8/2021) malam waktu setempat dengan menggunakan helikopter.

Menurut juru bicara kedutaan Rusia, Ashraf Ghani juga turut membawa segepok uang tunai sebanyak 169 juta Dolar AS (Rp 2,4 triliun)

Uang tersebut diangkut menggunakan helikopter, tapi harus ditinggalkan beberapa di landasan karena tidak ada cukup ruang.

Mengutip Metro.co.uk, Kamis (19/8/2021), dia juga membawa serta empat mobil berisi uang.

Ghani dilaporkan terbang ke Tajikistan, tetapi kemudian dialihkan ke Oman, Dubai.

Hal itu lantaran pejabat Tajikistan menolak permintaan Ghani untuk mendarat.

Baca Juga: Pemerintah Bak Tak Lagi Bisa Diandalkan, Video Menyayat Hati Saat Warga Afghanistan Berebut Kejar Pesawat AS yang Siap Lepas Landas, Putus Asa dengan Nasib?

"Keruntuhan rezim ditandai dengan cara Ghani melarikan diri dari Afghanistan."

"Empat mobil penuh dengan uang, mereka mencoba memasukkan sebagian uang ke helikopter, tetapi tidak semuanya muat."

"Sebagiannya lagi dibiarkan tergeletak di aspal," kata Nikita Ishchenko, juru bicara kedutaan.

Perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin di Afghanistan, Zamir Kabulov mengatakan tidak jelas berapa banyak uang yang diambil pejabat pemerintah yang melarikan diri.

Hanya saja, ia berharap mereka tidak mengambil semua uang dari anggaran negara.

"Saya berharap pemerintah yang telah melarikan diri tidak mengambil semua uang dari anggaran negara."

"Ini akan menjadi landasan anggaran jika ada yang tersisa," ujar Zamir.

Duta besar Afghanistan di Tajikistan kemudian meminta polisi Interpol untuk menahan Ghani dengan tuduhan mencuri kekayaan publik.

Tapi Ghani telah membantah tuduhan tersebut. Ia mengaku dipaksa meninggalkan Afganistan dengan satu set pakaian tradisional, rompi, dan sandal.

"Tuduhan soal membawa lari uang sepenuhnya tidak berdasar," katanya.

Saat berbicara dalam siaran langsung Facebook, ia menjelaskan alasan kepergiannya di tengah serbuan Taliban.

"Martabat Afghanistan penting bagi saya dan itu harus dipastikan. Jadi saya harus meninggalkan Afghanistan untuk menghindari pertumpahan darah dan mencegah bencana besar," ungkap Ghani.

Ghani sendiri kini diketahui berlindung di Dubai, Uni Emirat Arab. Namun ia akan berencana untuk kembali ke Afghanistan.

Baca Juga: Banyak Negara Tak Bisa Bayar Utang Saat Jatuh Tempo Hingga Diprotes Rakyat, Pemerintah China Hadapi Pilihan Sulit

(*)

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber : Grid.ID, Intisari Online

Baca Lainnya