Terungkap Fakta Baru soal Penangkapan Babi Ngepet yang Viral di Media Sosial, Polisi Sebut Sang Pelaku Sengaja Beli Babi: Tujuan Mereka Supaya Lebih Terkenal

Jumat, 30 April 2021 | 14:00
Tribun Jakarta

Hewan yang disebut-sebut babi ngepet ditangkap warga di daerah Bedahan, Sawangan, Kota Depok pada Selasa (27/4/2021).

GridHype.ID-Baru-baru ini publik tengah dihebohkandengan penangkapan babi ngepet.

Penangkapan babi ngebet tersebut terjadi di Kelurahan Bedahan, Sawangan, Kota Depok(27/4/2021).

Bahkan video penangkapan babi ngepet di Depok ituviral di media sosial.

Dalam foto dan video yang beredar di media sosial, babi yangdiduga sebagaipraktik pesugihan itu diamankan warga dalam kondisi lemas dan tak berdaya.

Baca Juga: Seantero Indonesia Kena Tipu, Kasus Babi Ngepet di Depok Ternyata Hanyalah Rekayasa, Si Penyebar Hoax Rupanya Niat Ingin Terkenal

Meski warga Depok menduga bahwa babi tersebut adalah babi jadi-jadian, polisi kini telah membongkar fakta sebenarnya.

Semula, wargamenyebut jika babi ngepet akan disembelih, babi tersebut akan berubah menjadi manusia.

Namun, saat akan disembelih babi tersebuttak berubah menjadi manusia.

Warga pun berdahlih dengan menyebut babi tersebut menyusut saat hendak disembelih.

Baca Juga: Penangkapan 'Babi Ngebet' Bikin Geger Seantero Indonesia, Polisi Bongkar Fakta Sebenarnya: yang Kami Temukan Hanya Seekor Babi

Karena semakin meresahkan, polisi yang tak percaya pernyataan warga akhirnya membongkar makam babi ngepet.

Hingga 24 jam berlalu babi ngepet yang sudah disembelih itu pun tak kunjung menjelma jadi manusia.

"Pak Hamdani. Sampai saat ini bapak masih percaya kalu itu babi ngepet?" cecar anggota Polsek Sawangan, kepada Ketua RW Kelurahan Bedahan, dikutip Sosok.ID dari Tribun Bogor.

"Kalau menurut pribadi saya, saya salah. Saya yakin itu babi (ngepet). Karena sudah merasa banyak keluarga saya yang kehilangan uang," jawab Ketua RW.

Baca Juga: Sempat Disebut Haram Karena Mengandung Enzim Babi, MUI Keluarkan Fatwa Halal Penyuntikan Vaksin AstraZeneca Karena Darurat, Satgas Covid-19:Bukan Kandungan Utama

Jawaban Ketua RW itu pun diskakmat polisi.

"Lah, kalau bapak percaya kalau itu babi ngepet karena duit bapak hilang, kan belum tentu si babi yang ngambil? Kenapa babi mesti dipersalahkan?" tanya balik polisi.

"Kan tadi kita sudah bongkar sama-sama makanya. Ternyata itu masih jadi babi," ujar polisi.

"Sebenarnya kurang yakin sih itu babi ngepet," jawab Ketua RW gelagapan.

Baca Juga: Usai MUI Keluarkan Fatwa Boleh Gunakan Vaksin yang Mengandung Tripsin Babi, AstraZeneca Justru Bantah Penawar Covid-19 Produksinya Gunakan Bahan dari Binatang Haram

Selain Ketua RW, kedelapan orang yang ngaku menangkap babi ngepet itu juga diinterogasi polisi.

Namun saat diinterogasi polisi, warga Depok ini pun tak bisa membuktikan bahwa babi ngepet yang dtngkap dan dibunuh itu adalah jelmaan manusia.

Polisi pun kembali menegaskan kepada warga bahwa babi tersebut asli dan bukan jelmaan.

"Jadi inilah babi yang dipersalahkan, Ini adalah suatu fitnah terhadap babi," pungkas polisi.

"Iya, maaf sudah fitnah babi," timpal warga.

Baca Juga: Sempat Bikin Heboh Gegara Vaksin Covid-19 Produksinya Mengandung Babi, Pihak AstraZeneca Justru Bantah Pernyataan MUI

Fakta Babi Sengaja Dibeli

Terungkap fakta baru isu soal kabar babi ngepet bahwa memang babi tersebut sengaja dibeli.

Bahkan, sosok pemilik babi tersebut pun sudah terungkap.

Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan, kabar penangkapan babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok pada beberapa hari lalu kini telah dipastikan sebagai rekayasa.

"Semuanya yang sudah viral tiga hari sebelumnya adalah hoaks, itu berita bohong," kata Kombes Imran Edwin Siregar, Kamis (29/4/2021).

Baca Juga: Bermasalah di Beberapa Negara Eropa Lantaran Kasus Penggumpalan Darah, Vaksin AstraZeneca Dinyatakan Halal oleh Fatwa MUI Meski Mengandung Babi

Saat ini, pria berinisial AI merupakan pemilik babi tersebut sudah diamankan oleh polisi.

Imran menjelaskan, rekayasa dimulai ketika di permukiman itu, beberapa warga mengeluh uangnya hilang Rp 1 juta-Rp 2 juta.

Tersangka AI kemudian memesan secara online seekor babi dari pencinta binatang yang dibeli harganya Rp 900.000, dengan ongkos kirim Rp 200.000.

"Tujuan mereka adalah supaya lebih terkenal di kampungnya, karena ini merupakan salah satu tokohlah sebenarnya, tapi disebut tokoh juga tidak terlalu terkenal, jadi supaya dia dianggap saja," ungkap Imran.

Baca Juga: Bikin Heboh, Vaksin AstraZeneca Ternyata Mengandung Tripsin dari Babi, MUI Beberkan Alasan Umat Muslim Boleh Menggunakannya

AI lalu bekerja sama merekayasa penangkapan babi itu dengan delapan temannya. Cerita-cerita soal penangkapan babi secara telanjang bulat juga bohong.

"Seolah-olah mengarang cerita, ada tiga orang, satu orang turun tanpa menapakkan kaki, kemudian keduanya pergi naik motor, tiba-tiba satu setengah jam berubah jadi babi, padahal itu tidak benar. Sudah direncanakan," jelas Imran.

Polisi menjerat AI dengan Pasal 10 ayat 1 atau 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946. AI terancam kurungan 10 tahun penjara. Sementara itu, delapan rekan AI saat ini masih diproses polisi.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Warga Depok Minta Maaf Sudah Fitnah Babi, Terkuak Isu Babi Ngepet Sudah Direncanakan: Pelaku Ingin Terkenal di Kampungnya"

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Sosok.id

Baca Lainnya