GridHype.ID - Penyakit asam lambung juga beberapa diderita oleh oang yang puasa.
Penyebab asam lambung naik ketika puasa lantaran perubahan keseimbangan kadar asam di perut.
Penderita penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (Gerd) tak bisa sembarangan saat menjalani puasa.
Ada hal-hal yang perlu diperhatikan, salah satunya yaitu tidak makan buru-buru saat sahur.
Dilansir dari Kontan.co.id, ahli gastroenterologi berbasis di California AS, Peyton Berookim, MD menjelaskan, dalam kondisi perut kosong dan tidak ada asupan yang dicerna, asam lambung bisa naik.
"Makanan saat dicerna dalam perut dapat menyerap asam. Saat tidak ada yang dicerna, asam lambung bisa menumpuk, memicu sakit perut, atau asam lambung naik kembali ke kerongkongan," jelas dia, seperti dilansir Live Strong.
Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Lagi Lewatkan Sarapan, 4 Hal Ini Bakal Kamu Alami Jika Tidak Makan Pagi
Tak hanya saat puasa, orang juga bisa merasakan gejala asam lambung naik setelah bangun tidur dalam kondisi perut kosong.
Jika Anda kerap merasakan asam lambung naik saat puasa, coba untuk memodifikasi cara makan, minum, tidur, dan menjaga berat badan tetap ideal.
Melansir berbagai sumber, berikut cara mengatasi asam lambung saat puasa:
Selain itu, ada beberapa tips puasa lainnya yang dapat dilakukan untuk mencegah kenaikan asam lambung pada waktu sahur.
Dilansir dari Kompas.com, berikut tips untuk cegah kenaikan asam lambung.
1. Sahur lebih awal
Agar makanan tidak naik kembali dari lambung ke kerongkongan, penderita gerd tak boleh kekenyangan.
Untuk menghindari kekenyangan, tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan terutama jika ingin kembali tidur setelah sahur.
Dr Tirta Prawita Sari, MSc, SpGK dari RS Pondok Indah, Pondok Indah mengatakan, lebih baik kita bangun satu jam lebih awal untuk makan sahur terlebih dahulu.
Hal itu dilakukan agar tubuh memiliki jeda waktu yang panjang dari waktu makan ke tidur. Ingat pula bahwa posisi badan harus tegak selama 1 sampai 2 jam agar makanan benar-benar turun.
Baca Juga: 5 Minuman Ini Bagus Untuk Lambung, Terlebih Saat Jalani Puasa
2. Jauhi makanan yang susah dicerna
Makanan yang sulit dicerna, seperti makanan bersantan, berlemak, dan mengandung banyak minyak perlu dihindari jika ingin kembali istirahat usai sahur.
Namun, jika kita sangat ingin mengonsumsinya, lebih baik dilakukan saat buka puasa.
Pasalnya, saat berbuka, jarak antara makan dan tidur bisa dibilang cukup panjang.
3. Hindari makanan yang menimbulkan gas
Hindari makanan seperti kol atau sawi karena bisa membuat perut kembung. Lebih baik konsumsi labu siam, wortel, atau oyong yang membuat rasa dingin di perut.
Bukan hanya itu, kita juga perlu menjauhi buah tinggi fruktosa, seperti mangga, duku, atau rambutan.
Pasalnya, Tirta mengatakan, gula menjadi makanan bakteri di perut yang bisa menimbulkan fermentasi yang mengakibatkan gas.
Hal itu juga berlaku pada minuman manis.
4. Hindari konsumsi kafein
Makanan dan minuman mengandung kafein, seperti kopi, teh, atau cokelat perlu dikurangi bahkan dihindari.
Pasalnya kafein merupakan salah satu penyebab katup lambung linggar yang menyebabkan makanan bisa naik lagi ke kerongkongan.
5. Jangan makan karbohidrat terlalu banyak
Karbohidrat seperti nasi sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena salah satu sumber gizi makro tersebut merupakan makanan kesukaan bakteri di dalam perut kita.
"Nanti fermentasinya akan banyak sekali sehingga produksi gasnya akan banyak," ungkap Tirta.
Kendati demikian, kamu tidak perlu bingung soal menu sahur apa saja yang bisa disantap untuk menghindari asam lambung naik.
Dirangkum dari Tribun Jogja, berikut beberapa menu santap sahur yang menghindari kenaikan asam lambung adalah Sup Jagung dan Sup Telur Jagung.
Silahkan mencoba.
(*)