GridHype.ID -Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia nampaknya membuahkan hasil.
Pasalnya, penanganan Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir diklaim menunjukkan hasil yang positif.
Sekedar informasi, program vaksin Covid-19 di Indonesia pertama kali dilaksanakan pada 13 Januari 2021 lalu.
Kini, program vaksinasi Covid-19 di Indonesia tengah memasuki tahap kedua.
Melansir dari GridHealth.ID, kelompok prioritas penerima vaksin yakni penduduk yang berdomisili di Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas.
Kelompok penduduk berusia di bawah 18 tahun dapat diberikan vaksinasi apabila telah tersedia data keamanan vaksin yang memadai.
Tak hanya itu, persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization) atau penerbitan nomor izin edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan juga harus dipenuhi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin belum lama ini menyampaikan, perkembangan program vaksinasi nasional saat ini telah mencapai angka 10 juta vaksin.
Karena itulah, Indonesia sekarang ini berhasil menjadi salah satu dari empat negara di terbanyak dalam memberikan vaksin di luar negara produksi vaksin.
Di atas Indonesia tedapat Brazil, Turki, dan Jerman yang juga merupakan tiga besar negara yang berhasil memenuhi target vaksin masing-masing.
“Alhamdulillah, hari ini vaksinasi bisa tembus 10 juta. Indonesia punya kecepatan harian vaksinasi mencapai 500.000 suntikan per hari.
Kita harapkan pada Maret dan April, ketika ketersediaan vaksin mencapai 15 juta, kita sudah sesuai kecepatan penyuntikannya,” ujar Budi saat melaporkan perkembangan terkait vaksinasi nasional kepada Presiden Jokowi yang dikutip dari kompas.com, Senin (29/3/2021).
Tak hanya itu, Budi juga menyampaikan laporan penting terkait keterbatasan vaksin yang tengah terjadi di dunia saat ini.
Menurutnya, beberapa negara sekarang ini tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang memicu terjadinya embargo vaksin.
“Lonjakan ini terjadi akibat mobilitas agresif di negara-negara tersebut. Kalau negara-negara produsen vaksin melakukan embargo, tentu bisa mengganggu kedatangan vaksin untuk beberapa bulan ke depan,” kata Budi.
Karena itu lah, ia meminta pemerintah Indonesia untuk lebih cermat dan hati-hati dalam mengatur pemberian vaksin.
“Seperti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kita tidak boleh kehilangan momentum perbaikan lewat pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). Jangan sampai ada lonjakan kasus seperti di Eropa,” terangnya.
Budi tidak lupa berpesan kepada masyarakat, khususnya kelompok lanjut usia (lansia), agar berkenan divaksinasi.
“Tolong bantu semua orang tua di atas usia 60 tahun untuk segera diajak vaksinasi. Kita konsentrasi pemberian vaksin ke lansia.
Kalau kita segera vaksinasi lansia, sangat kecil tekanan yang dirasakan tenaga kesehatan (nakes) dan rumah sakit,” ujarnya.
Budi juga menyampaikan, walaupun sudah divaksin oleh pemerintah kita harus tetap mentaati protokol kesehatan 3M.
“Meski sudah mendapatkan vaksin, tetap laksanakan 3M. Vaksin tidak membuat kita kebal dan tidak menjamin kita terhindar dari Covid-19, tetapi antibodi kita menjadi lebih baik dan berpotensi lebih cepat sembuh ketika dirawat di rumah sakit,” tegasnya.
Sementara itu, dilansir dari covid19.go.id, jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia kini mencapai 1.511.712 orang terhitung sejak kasus pertama diumumkan 2 Maret 2020.
Kemudian, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 kini berjumlah 1.348.330 orang sejak awal pandemi.
Sedangkan total pasien meninggal dunia akibat Covid-19 kini ada 40.858 orang.
Sebagian artikel telah tayang di GridHealth.ID dengan judul "Tembus 10 Juta Vaksin, Indonesia Tempati Urutan ke-4 Terbanyak yang Berhasil Penuhi Target Vaksinasi Covid-19"
(*)