Viral Rancangan Istana Negara Baru Berbentuk Burung Garuda, Sejumlah Asosiasi Arsitek Profesional Justru Sebut Bangunan Tak Mencerminkan Kemajuan Peradaban

Kamis, 01 April 2021 | 07:00
kompas.com

Visualisasi rancangan gedung istana negara

Gridhype.ID - Belum lama ini, rancangan bangunan istana negara di ibu kota negara baru menjadi sorotan netizen.

Pasalnya, rancangan bangunan tersebut berbentuk burung garuda yang membentangkan sayap lebarnya.

Melansir dari kompas.com,Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti membenarkan konsep rancangan istana negara yang berbentuk burung garuda.

Baca Juga: Viral di TikTok, Beli Minuman Teh Rasa Blackcurrant Bakal Kena Tatapan Sinis Kasir, Kenapa?

"Iya benar, itu salah satu dari rancangan yang diusulkan melalui sayembara, dan desain burung garuda itu karya dari Nyoman Nuarta," kata Diana saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/3/2021).

Diana menjelaskan, rancangan bangunan istana negara yang beredar di media sosial hingga saat ini belum final diputuskan.

Bahkan, rancangan tersebut masih dalam tahap pre-basic design dan akan melalui tahapan-tahapan selanjutnya sebelum ditetapkan.

Baca Juga: Demi Kemanjuran Vaksin Covid-19, Sebelum Disuntik Sebaiknya Hidari Konsumsi Obat-obatan Berikut Ini, Yuk Cari Tahu!

"Pre basic design, itu kan masih gagasannya, belum final jadi masih proses. Jadi setelah pre basic design itu ada namanya basic design, baru setelah itu kita lakukan, dengan perencanaan lagi, jadi masih panjang prosesnya jadi kami masih mengatur itu," jelasnya.

Namun demikian, Diana memastikan bahwa desain burung garuda karya Nyoman Nuarta mendekati kriteria untuk ditetapkan sebagai bangunan istana negara.

"Memang karya Pak Nyoman itu sudah mendekati, tapi finalnya itu masih proses, nanti sampai bulan Agustus," ujar dia.

Namun, rancangan bangunan itu justru menimbulkan pro-kontra dari sejumlah pelaku kesenian dan netizen.

Mengutip dari tribunnews.com, ada lima asosiasi yang memprotes rancangan tersebut yakni Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Landskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perancangan Wilayah dan Kota (IAP).

Baca Juga: Kabar Tak Sedap, Jerman Lagi-lagi Tangguhkan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Usai Muncul Kasus Pembekuan Darah

I Ketut Rana Wiarcha, Ketua IAI mengatakan kalau rancangan ini justru kurang mencerminkan kemajuan peradaban, terutama pada era digital seperti sekarang.

Menurutnya, sudah menjadi keharusan gedung istana menjadi contoh bangunan yang secara teknis mencirikan bagaimana prinsip pembangunan rendah karbon.

Senada dengan IAI, Prasetyoadi, Anggota GBCI mengatakan kalau desain seperti ini tak fungsional.

Baca Juga: Kabar Gembira, Sekolah Tatap Muka Terbatas Bakal Dilaksanakan Mulai Juli 2021 Mendatang, Begini Kata Nadiem Makarim: Kita Mewajibkan Bila Guru...

Ia juga mempertanyakan kapasitas rancangan desain milik Nyoman Nuarta, seorang pematung yang pernah menggarap proyek Garuda Wisnu Kencana Bali, adalah bukan arsitektur.

Selain itu, ia juga menyatakan keresahannya karena pembangunan gedung ini dilakukan secara tertutup.

Selain para arsitek profesional, netizenjuga ramai mengomentari rancangan bangunan ini.

Menurut mereka, rancangan tersebut mengingatkan dengan salah satu panggung festival musik Djakarta Warehouse Project atau DWP.

Seperti diketahui, festival musik elektronik itu memiliki panggung utama bernama Garudha Land Stage.

Baca Juga: BERITA POPULER: Bungkam Soal Perselingkuhannya, Sosok ini Bongkar Rencana Nissa dan Ayus Sabyan Tahun Depan Hingga Kepastian THR dan Gaji 13 Bagi PNS

Garudha Land merupakan landmark stage DWP sebagai ciri khas festival musik tahunan itu.

Hanya saja, panggung Garudha Land sejak 2013 lalu memiliki desain yang selalu diperbarui untuk meramaikan festival.

Desain istana untuk IKN dan panggung Garudha Land sepintas memiliki kemiripan terutama pada kepala garuda dan sayap.

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya