GridHype.ID - Belakangan minuman Fruit Tea tengah ramai menjadi topik di media sosial.
Kendatipun begitu, bagi beberapa orang yang tak mengikuti pekembangan dunia TikTok tentu bertanya-tanya ada apa gerangan sehingga minuman ini menjadi viral.
Saat ini beranda atau FYP TikTok diramaikan dengan minuman Fruit Tea yang mempunyai manfaat tersembunyi.
Padahal sebelum fruit tea viral di tiktok , minuman Fruit Tea yang punya beragam macam varian, dari mulai Apel, Stroberi, Jambu Klutuk Freeze, Extreme, Lemon, Markisa, Yuzu dan rasa Blackcurrant tersebut banyak diminum konsumen.
Namun banyak sekali dari kreator konten di Tiktok yang bikin konten Fruit Tea, sehingga minuman fruit tea viral tiktok .
Melansir dari Tribunpekanbaru.com informasikan alasan kenapa minuman fruit tea viral di tiktok.
Fruit Tea sendiri adalah sebuah produk minuman teh dengan rasa buah yang di produksi oleh PT Sinar Sosro.
Minuman Fruit Tea tersebut juga dikenal kaya akan manfaat.
Nah, buakn soal kesahtan minuman ini justru dimanfaatkan untuk hal-hal yang kurang semestinya dilakukan.
Dari berbagai macam varian, yang paling populer dan sedang viral di media sosial sekarang adalah rasa Blackcurrant.
Sulit untuk mengetahui apa yang jadi penyebab minuman segar ini menjadi viral di media sosial saat ini. Namun banyak yang mengait-ngaitkan dengan hal yang mungkin enggak akan kalian sangka sebelumnya.
Jadi, banyak dari kreator konten video Tiktok yang bikin video dengan Fruit Tea ini dan menyebutkan kalo ada pandangan atau persepsi yang cukup aneh ketika kita membeli varian Fruit Tea anggur blackcurrant ini.
Bisa diartikan, kalo beli minuman ini banyak persepsi muncul dari orang kasir di supermarket yang bakal mengira kalo kita akan melakukan c*uman atau c*pokan dengan seseorang, baik itu kekasih atau seseorang yang dekat dengan kita.
Entah datang darimana persepsi tersebut muncul.
Namun, banyak orang mengaku mendapatkan tatapan sinis atau sindiran dari kasir toko atau orang lain ketika membeli Fruit Tea rasa anggur blackcurrant ini.
Akibatnya banyak orang yang mulai enggan untuk membeli minuman ini lantaran persepsi tersebut.
(*)