GridHype.ID - Artis Tya Ariestya tiba-tiba ramai diperbincangkan publik.
Pasalnya Tya Ariestya baru-baru ini berbagi pengalamannya saat menurunkan berat badan dalam bentuk buku.
Tya Ariestya dianggap sukses menurunkan berat badan yang cukup fantastis.
Tya pun mencoba menuliskan kisah diet suksesnya di media sosial, sampai akhirnya dirilis dalam bentuk buku.
Buku tersebut diberi judul 'The Journey of Fit Tya Ariestya'.
Gara-gara buku tersebut, Tya Ariestya mendadak ramai menjadi perbincangan di media sosial.
Beberapa orang sukses langsing dengan mengikuti pola diet tersebut.
Namun ada pula yang tidak cocok dan mengalami susah buang air besar.
Salah satu influencer Yulia Baltschun turut mengutarakan pendapatnya lewat kanal IG TV akun Instagram pribadinya.
Wanita yang juga pengiat olahraga dan diploma Food Production itu mengaku awalnya tak ingin ikut campur.
Dilansir dari Tribun Medan dari Ig TV Instagram @yuliabaltschun Rabun (3/3/2021), YuliaBaltschun mengaku belum membaca buku milik Tya Ariestya.
Dirinya hanya membaca rangkuman buku Tya Ariestya lewat utas di Twitter.
"Thread yang aku baca dibikin sama semacam community gizi di Jogja gitu. Di situ ada tim medis, ahli gizi dan dokter-dokter gitu," ungkap Yulia Baltschun.
Yang membuatnya kesal adalah kurangnya peran pemerintah dalam menindak kasus serupa.
Jebolan Masterchef Indonesia season 4 itu menyebut harusnya ada pihak di bawah kementerian kesehatan yang turun tangan.
Apalagi tren diet ekstrem di Indonesia sudah kerap terjadi dan membahayakan banyak pihak.
"Harusnya ada (instansi) di bawah Kementrian Kesehatan yang udah nindak serius hal-hal kayak gini."
"Karena kejadian kayak gini nggak terjadi cuma satu dua kali," terang Yulia Baltschun.
Lebih lanjut, Yulia Baltschun mengungkap jika keresahan yang dialaminya juga dirasakan oleh rekan-rekan seprofesinya.
Istri dari Scot Humpreys itu menegaskan jika ia tidak bermaksud menjelek-jelekkan Tya Ariestya.
Ia hanya resah dengan isi konten buku Tya Ariestya yang dianggap ambigu dan cukup membahayakan.
Dilansir dari Banjarmasin Post, akun edukasi gizi @gizipedia_id pun membahas pola diet yang dijalani Tya menjadi sebuah utas.
Diet yang dijalani Tya Ariestya dan dibagikan lewat buku dianggap memunculkan beberapa kesalahpahaman soal gizi yang perlu diluruskan.
Nah ada 5 hal yang disoroti dalam kontroversi buku diet Tya Ariestya.
1. Sayuran dianggap menghambat penurunan berat badan
Akun @gizipedia_id mengaku mendapatkan beberapa bertanyaan mengenai apakah sayur-sayuran bisa membuat gemuk.
Setelah ditelusuri mengapa ada banyak pertanyaan serupa, ternyata penyebabnya adalah buku diet Tya Ariestya tersebut.
Beberapa poin yang disoroti adalah bagaimana buku tersebut menulis bahwa makanan berserat seperti sayur bisa mengganggu bakteri baik dalam tubuh dan bakteri baik yang terganggu tidak menyerap nutrisi penting dari lambung dan usus.
Kemudian, makanan berserat disebut menyebabkan perut kembung dan diare pada beberapa orang.
Baca Juga: Sukses Turunkan Berat Badan Sampai 60 Kg, Ricky Cuaca Tetap Makan 5 Kali Sehari
Menurut @gizipedia_id, buku tersebut juga menyebut sayur mentah dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
2. Boleh bebas makan garam
Utas tersebut juga menyoroti pembahasan dalam buku yang menuliskan ayam fillet tanpa kulit boleh dimakan dengan bumbu apapun, termasuk bebas menggunakan garam.
Padahal, Kementerian Kesehatan RI sudah mengeluarkan pedoman konsumsi gula, garam dan lemak, di mana konsumsi garam harian hanya boleh satu sendok teh atau setara 2.000 miligram natrium.
Baca Juga: Terlalu Banyak Konsumsi Karbohidrat Bikin Gemuk? Cek Fakta Berikut!
3. Menu Diet Murah
@gizipedia_id menyoroti harga menu satu kali makan yang tertulis dalam buku Tya Ariestya hanya Rp 4.350 saja.
Angka tersebut dianggap tidak realistis jika disesuaikan dengan perencanaan makan yang tercantum, yaitu termasuk menyertakan multivitamin, omega 3 dan biskuit diet, termasuk konsultasi dokter.
Baca Juga: Ampuh Atasi Kulit Kendur, Ternyata 7 Cara Mudah Ini Efektif Kencangkan Kulit
4. Diet rendah kalori
Salah satu menu makanan yang disoroti adalah menu yang dirancang pada 19 Oktober 2020, di mana asupan kalori hariannya kurang dari 500 kalori.
Di sisi lain, Very Low Calorie Diet (VLCD) atau pola diet yang sangat rendah kalori tersebut dinilai tidak baik untuk kesehatan jika dilakukan dalam jangka panjang.
5. Bisa kurus tanpa sayur
Selain melalui buku, Tya juga menyampaikan lewat video di kanal YouTube-nya tentang keberhasilan menurunkan berat badan tanpa sayur.
Akun @gizipedia_id menganggap apa yang disampaikan lewat buku dan video YouTube tersebut seperti menyamaratakan proses diet untuk semua orang.
Padahal, metabolisme tubuh orang berbeda-beda, sehingga pola diet yang sukses untuk seseorang belum tentu cocok untuk orang lainnya.
(*)