Kesepakatan Beli 5 Juta Dosis Vaksin BioNTech Ditunda, Taiwan Siratkan Ada Potensi Tekanan dari China

Kamis, 18 Februari 2021 | 12:45
freepik.com

Kesepakatan Beli 5 Juta Dosis Vaksin BioNTech Ditunda, Taiwan Siratkan Ada Potensi Tekanan dari China

GridHype.ID -Kesepakatan bagi Taiwan untuk membeli 5 juta dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh BioNTech SE Jerman, ditunda.

Hal tersebut diungkap Menteri Kesehatan Taiwan pada Rabu (17/2/2021) kemarin, seperti yang dikutip Gridhype.id dari reuters.com.

Menteri Kesehatan Taiwan, Chen Shih-chung mengatakan para pejabat hampir mengumumkan kesepakatan pada bulan Desember.

Secara tidak langsung, ia mengatakan bahwa China yang harus disalahkan.

Baca Juga: Suntik Vaksin Disebut Bisa Batalkan Puasa, Pemerintah Tangsel Sarankan Vaksinasi Covid-19 Bulan Ramadhan Digelar Saat Malam

Chen menyiratkan ada dimensi politik dalam keputusan tersebut dan ia khawatir tentang 'campur tangan kekuatan luar'.

Oleh karena itu, ia berhati-hati dalam membahas kesepakatan yang direncanakan secara terbuka.

"Orang-orang tertentu tidak ingin Taiwan terlalu bahagia," ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut dalam sebuah wawancara radio.

Baca Juga: Kemenkes Sebut Langkah Terakhir, Penolak Vaksin Covid-19 Bakal Diberi Sanksi

China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, telah berulang kali berdebat dengan daerah itu terkait pandemi virus corona.

Bahkan,Taiwan sempat menuduh China kurang transparan.

Diketahui, BioNTech menandatangani kesepakatan dengan perusahaan China Shanghai Fosun Pharmaceutical Group Co Ltd untuk secara eksklusif mengembangkan dan mengkomersialkan produk vaksin COVID-19.

Produk vaksin yang dimaksud adalah vaksin covid-19 yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi mRNA BioNTech di China, Hong Kong, Makau, dan Taiwan.

Sebagai imbalannya, mereka setuju untuk membayar hingga $ 85 juta dalam biaya lisensi dan menginvestasikan $ 50 juta untuk saham di perusahaan Jerman.

Baca Juga: Apa Itu Vaksin Nusantara? Begini Penjelasan dari Terawan Agus Putranto

Mitra pengembangan dan distribusi BioNTech untuk seluruh dunia adalah perusahaan AS Pfizer Inc.

Chen berkata bahwa BioNTech belum meminta mereka untuk berbicara dengan Fosun, dan kesepakatannya dengan BioNTech belum 'dirobek', hanya saja 'menunggu keputusan'.

BioNTech dan Fosun tidak segera menanggapi permintaan.

Kantor Urusan Taiwan pun menolak berkomentar.

Baca Juga: Tak Mau Kalah dengan Negara Lain, Jokowi Minta Produksi Vaksin Merah Putih Dipercepat

Sedangkan, saat ini China tengah merayakan liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu.

Taiwan mengumumkan pada akhir Desember telah setuju untuk membeli hampir 20 juta dosis vaksin COVID-19, termasuk 10 juta dari pembuat obat Inggris AstraZeneca, dan sisanya berasal dari program vaksin global COVAX serta perusahaan yang tidak disebutkan namanya.

Baca Juga: Tubuh Bisa 99 Persen Kebal dari Gejala Covid-19, Kemenkes Sebut Antibodi Terbentuk Setelah Disuntik Dua Dosis Vaksin Sinovac

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber reuters.com