GridHype.ID - Belum lama ini, publik dibuat penasaran dengan vaksin Covid-19 bernama Vaksin Nusantara.
Hal tersebut menjadi sorotan sebab, Vaksin Nusantara diketahui telah diuji coba di Rumah Sakit Kariadi Semarang (16/2/21).
Lalu, apa sebenarnya Vaksin Nusantara ini? Begini pernyataan dari Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Baca Juga: Tak Mau Kalah dengan Negara Lain, Jokowi Minta Produksi Vaksin Merah Putih Dipercepat
Melansir dari Kompas.tv, Terawan ditunjuk sebagai inisiator untuk mencari vaksin yang bisa untuk komorbid (penyakit penyerta).
Nah, Vaksin Nusantara inilah yang menjadi solusi untuk komorbid dan bersifat personal atau individual.
"Jadi pada waktu saya dapat amanah untuk mencari vaksin yang bisa untuk komorbid, komorbid kan berbagai macam termasuk auto immune dan sebagainya. Tentunya konsep generalized harus diubah menjadi konsep personality individual vaccination," kata Terawan.
Diketahui, Aivita Biomedical Corporation Amerika Serikat, Universitas Diponegoro Semarang, dan Pemerintah Indonesia bekerja sama untuk membuat Vaksin Nusantara.
Vaksin Nusantara ini menggunakan bahan serum darah dari masing-masing individu.
Vaksin Nusantara sendiri adalah vaksin personal berbasis sel dendritik (dendritic cell).
Baca Juga: Terbukti Efektif, Studi Israel Temukan 94% Penurunan Kasus Gejala COVID-19 dengan Vaksin Pfizer
"Jadi kita bersama-sama dengan teman-teman dari Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat dan juga dengan Universitas Diponegoro dan Rumah Sakit Kariadi Semarang ini bahu-membahu mewujudkan vaksin berbasis dendritic cell," imbuhnya.
Melansir dari Wartakotalive.com, Vaksin Nusantara telah sampai pada tahap uji klinis fase kedua.
Vaknus sendiri bisa diproduksi secara masal apabila Vaknus bisa lolos semua tahap uji klinis sekaligus mendapat izin dari BPOM dan MUI.
Baca Juga: Jelang Summer Olympic Games, Jepang Lakukan Vaksinasi Covid-19 Pfizer Inc di Akhir Februari 2021
Terawan juga mengatakan Vaknus bisa diproduksi mencapai 10 juta dosis per bulannya.
“Kita harus punya kemampuan mandiri untuk membuat vaksin COVID 19 yang platformnya individual,” terangnya.
Mantan Tenaga Ahli Menteri Kesehatan, Andi membeberkan bahwa Terawan menginisiasi perkembangan Vaknus setelah mendapat amanah dari Presiden Jokowi.
Menurutnya, Terawan langsung membentuk tim untuk pengembangan Vaksin Nusantara.
“Maka Pak Terawan bergegas membentuk tim. Hanya satu bulan setelah diperintah secara lisan oleh Presiden Jokowi sudah dimulai pengembangan Vaksin Nusantara.
Itu bentuk kepatuhan dan ketaatan beliau pada instruksi Jokowi,” kata Andi.
Andi kembali mengatakan bahwa Terawan juga melibatkan putra-putra terbaik untuk mengembangkan Vaknus.
“Karenanya perintah dari Presiden Jokowi itu dilaksanakan dengan sepenuh hati. Lalu beliau melibatkan putra-putra terbaik negeri ini untuk mengembangkan Vaknus,” imbuhnya.
Andi pun berpendapat apabila Vaknus kelak bisa diproduksi secara masal, maka itu akan menjadi suatu kebanggaan.
Baca Juga: Tepati Janji, Jokowi Siapkan Vaksinasi Covid 19 Tahap Dua untuk Wakil Rakyat Hingga Jurnalis
Pasalnya, Vaksin Nusantaran itu merupakan campur tangan dari karya anak bangsa.
“Itu tentu sangat membanggakan. Saya meyakini Pak Terawan memaknai perintah Jokowi itu sebagai bentuk rasa sayang presiden pada rakyatnya,” pungkasnya.
(*)