GridHype.ID - Vaksinasi covid-19 di Indonesia telah dimulai sejak 13 Januari 2021.
Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang mendapat suntikan vaksin Sinovac dari China.
Pemerintah juga terus mengupayakan untuk mendapatkan vaksin covid-19 guna mengakhiri pandemi.
Melansir dari kompas.com, Jokowi menuturkan bahwa untuk mendapatkan vaksin covid-19 tidaklah mudah lantaran harus bersaing dengan ratusan negara.
"Kita berusaha dari beberapa negara dan itu juga menjadi rebutan 215 negara. Yang kita harus sadar, tidak mudah mendapatkan yang namanya vaksin sekarang ini," ujar Jokowi saat memberikan arahan pada rapat pimpinan TNI-Polri di Istana Negara, Jakarta pada Senin (15/2/2021).
Hal ini membuat Jokowi meminta agar produksi vaksin dalam negeri dipercepat.
Baca Juga: Terbukti Efektif, Studi Israel Temukan 94% Penurunan Kasus Gejala COVID-19 dengan Vaksin Pfizer
"Saya juga telah memerintahkan untuk mempercepat produksi vaksin kita sendiri, vaksin Merah Putih, tetapi juga ini ternyata memerlukan waktu. Mungkin baru akhir tahun insyaallah baru diproduksi," ungkapnya.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro juga mengungkapkan perkembangan proses produksi vaksin Merah Putih.
Melansir dari Tribunnews.com, Bambang mengatakan bahwa bibit vaksin Merah Putih akan diserahkan kepada perusahaan farmasi Bio Farma pada Maret mendatang.
Adaput sejumlah lembaga penelitian dan perguruan tinggi di Indonesia terlibat dalam pengembangan vaksin Merah Putih.
"Mengenai progres vaksin Merah Putih sendiri, kita harapkan bulan Maret ini bibit vaksin mulai diserahkan kepada PT Bio Farma," ujar Bambang dalam Rapat Koordinasi Riset dan Inovasi Nasional Tahun 2021 di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan pada Kamis (28/1/2021).
Baca Juga: Jelang Summer Olympic Games, Jepang Lakukan Vaksinasi Covid-19 Pfizer Inc di Akhir Februari 2021
Bambang juga berharap vaksin Merah Putih dapat memenuhi kebutuhan proses vaksinasi yang mungkin akan dilakukan pada tahun depan atau dua tahun lagi.
"Pada waktu tahapan vaksinasi ulang, kita harapkan di situlah vaksin Merah Putih memgang kendali," pungkasnya.
(*)