Hewan Peliharaan Perlu Disuntik Vaksin Covid-19, Begini Kata Para Ahli

Selasa, 26 Januari 2021 | 18:00
Freepik

Ilustrasi vaksin virus corona

GridHype.ID- Menurutsekelompok ilmuwan, hewan peliharaan mungkin perlu disuntik vaksin Covid-19 untuk menekan penyebaran virus corona.

Para ilmuwandari Universitas East Anglia (UEA), Norwich Institut Earlham dan Universitas Minnesota mengatakanvirus corona dapat menginfeksi berbagai hewan peliharaan termasuk kucing, anjing, hamster dan yanglainnya.

Dalam jurnal Virulence, mereka menulis bahwa evolusi lanjutan dari virus pada hewan yang diikuti oleh penularan ke manusia.

Hal ini akan menimbulkan risiko jangka panjang yang signifikan bagi kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Tak Sembarangan, Inilah Orang yang Tak Bisa Divaksin Covid-19 Sinovac

“Tidak terpikirkan bahwa vaksinasi pada beberapa spesies hewan peliharaan mungkin diperlukan untuk menekan penyebaran infeksi Covid-19,” kata mereka.

Tahun lalu, pemerintah Denmark memusnahkan jutaan cerpelai (mink) setelah terungkap bahwa ratusan kasus Covid-19 di negara itu dikaitkan dengan varian virus corona yang terkait dengan cerpelai yang dikembangbiakkan.

Salah satu penulis artikel, Cock van Oosterhout, profesor genetika evolusioner di UEA, mengatakan bahwa anjing dan kucing dapat tertular virus corona tetapi tidak ada kasus yang diketahui di mana ada penularan kembali ke manusia.

Baca Juga: Mengapa Seseorang Bisa Terjangkit Covid-19 Meski Sudah Divaksin?

“Masuk akal mengembangkan vaksin untuk hewan peliharaan sebagai tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko ini,” katanya.

“Apa yang kita butuhkan sebagai masyarakat, kita benar-benar perlu bersiap untuk segala kemungkinan ketikamelawan pandemi ini.

Saya pikir cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mempertimbangkan pengembangan vaksin untuk hewan juga.

Menariknya, orang Rusia sudah mulai mengembangkan vaksin untuk hewan peliharaan, yang informasinya sangat sedikit," terangnya.

Baca Juga: Masuk Daftar Obat yang Diteliti Untuk Sembuhkan Covid-19, Benarkah Obat Asam Urat Bisa Kurangi Risiko Kematian Akibat Corona

Kevin Tyler, pemimpin redaksi Virulence,mengatakan bahwa “Kucing tidak menunjukkan gejala tetapi mereka terinfeksi oleh Covid-19 dan mereka dapat menginfeksi manusia dengan virus tersebut.

Risikonya adalah, selama ada virus ini, ia mulai berpindah seperti yang terjadi di cerpelai dari hewan ke hewan, dan kemudian mulai mengembangkan strain khusus hewan.

Tetapi kemudian menyebar kembali ke populasi manusia dan kamu pada dasarnya berakhir dengan virus baru yang menyebabkan semuanya terulang kembali. "

Prof van Oosterhout dan Prof Tyler menulis artikel bersama dengan direktur Earlham Institute Neil Hall dan Hinh Ly dari University of Minnesota.

Baca Juga: Bukan untuk Semua Orang, Ini Kriteria Orang yang Tidak Bisa Divaksin Covid-19 dari Sinovac

Mereka menjelaskan bahwa evolusi virus yang berkelanjutan pada inang hewan peliharaan, diikuti oleh peristiwa spillback menjadi inang manusia yang rentan, menimbulkan risiko jangka panjang yang signifikan bagi kesehatan masyarakat.

SARS-CoV-2 dapat menginfeksi berbagai spesies inang, termasuk kucing, anjing, cerpelai dan spesies liar dan peliharaan lainnya.

Dan karenanya, vaksinasi hewan peliharaan mungkin diperlukan untuk menghentikan evolusi virus lebih lanjut dan peristiwa spillback.

Sementara kampanye vaksinasi melawan Covid-19 sedang diluncurkan di seluruh dunia.

Baca Juga: 25 Relawan Uji Klinis Vaksin Sinovac Terkonfirmasi Positif Covid-19, Kemenkes Angkat Bicara

Sebab varian virus baru kemungkinan akan terus berkembang yang berpotensi menyapu populasi manusia di dunia.

Mereka mengatakan bahwa lebih banyak jenis virus yang dapat menular, seperti varian Inggris, membutuhkan lebih banyak orang untuk divaksinasi untuk mengendalikan virus corona.

Para ilmuwan telah meminta pemerintah untuk mempertimbangkan tindakan pengendalian ketat seperti penggunaan masker dansocial distancingsebagai satu-satunya cara untuk mengurangi evolusi dan penyebaran Covid-19 jenis baru.

(*)

Editor : Linda Fitria

Sumber : mirror.co.uk

Baca Lainnya