GridHype.ID - Belum lama ini, netizen kembali memperbincangkan terkait pengakuan sejumlah artis yang mengidap gangguan kesehatan mental.
Sebut saja Deddy Corbuzier, Tora Sudiro, Marshanda, Vidi Aldiano, Prilly Latuconsina, dan Ariel Tatum.
Nama Ariel Tatum belakangan ini menjadi buah bibir netizen lantaran dirinya mengidap gangguan kesehatan mental Borderline Personality Disorder (BPD).
BPD atau gangguan kepribadian ambang adalah gangguan kesehatan mental yang memengaruhi suasana hati sampai interaksi dengan orang lain.
Lalu apa itu Borderline Personality Disorder?
Orang yang mengidap BPD akan mempunyai masalah dengan citra diri sendiri, susah mengontrol emosi dan perilaku, serta sulit menjalin hubungan dengan orang lain.
Baca Juga: Begini Cara Meningkatkan Gairah Seksual Wanita yang Menurun Secara Tiba-tiba
Gangguan kepribadian ambang biasanya muncul saat masa puber, namun kondisi ini biasanya memburuk di masa dewasa dan berangsur-angsur membaik seiring bertambahnya usia.
Tentang BPD
Borderline personality disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat pengidapnya enggak stabil.
Enggak hanya mengalami krisis identitas, pengidapnya juga mengalami masalah emosi dan hubungan dengan orang sekitar.
Orang dengan BPD cenderung sangat sensitif; hal remeh-temeh dapat memicu reaksi yang intens, misalnya begitu kesal mereka sulit menenangkan diri, atau saat suasana hati karut-marut, enggak bisa dihindari, sisi emosional pengidap bisa mengacaukan hubungan dengan orang sekitar.
Baca Juga: Kenali 10 Phobia yang Paling Sering Diderita Banyak Orang, Mungkin Kamu Termasuk?
Respons mereka dapat berupa perkataan yang menyakitkan atau bertindak enggak pantas.
Kendati sekilas terlihat sulit ditangani, gangguan kepribadian ambang ini bisa diobati dengan dukungan dan perawatan yang tepat.
Tanda-Tanda dan Gejala
Ahli kesehatan mental mengelompokkan 9 gejala BPD yang utama, antara lain takut ditinggalkan atau takut sendirian, sampai panik dan melakukan segala cara agar enggak ditinggalkan; relasi dengan orang lain cendrung intens atau menggebu-gebu, tapi berumur pendek; dan citra diri yang kerap berubah-ubah.
Selain itu, pengidap BPD kadang bisa percaya diri, tapi di lain waktu jadi benci diri sendiri dan enggak jarang pengidap berganti haluan pekerjaan, teman, pasangan, agama, sampai tujuan hidup
Bisa jadi pula pengidap BPD berperilaku impulsif sampai merusak diri sendiri, misalkan belanja berlebihan, makan berlebihan, mengebut, mengutil, atau minum alkohol tanpa kontrol.
Pada kondisi lebih parah, orang dengan BPD punya kecenderungan menyakiti diri sendiri, mengalami perubahan emosional ektrem dan enggak jarang mendadak sedih setelah bahagia, hingga pikiran kacau balau saat diabaikan.
Semua perubahan suasana hati ini berlangsung cepat dalam hitungan menit atau jam dan orang dengan BPD akan merasa sangat kosong dan saat marah bisa meledak-ledak, enggak selalu pada orang lain tapi bisa juga marah pada diri sendiri.
Pikiran juga kerap bergumul dengan paranoia atau curiga pada orang lain.
Saat stres, pengidap bahkan bisa sulit terkoneksi dengan kenyataan.
Penderita didiagnosis memiliki gangguan kepribadian ambang apabila mengalami seenggaknya lima tanda atau gejala BPD di atas.
Selain itu, gejalanya berlangsung dalam waktu yang lama, sampai memengaruhi banyak bidang kehidupan.
Stop Diagnosis Sendiri
Meski demikian, hindari sembarangan mendiagnosis atau melabeli diri dengan masalah kesehatan mental ini.
Diagnosis yang tepat hanya bisa disimpulkan lewat pemeriksaan oleh ahli kesehatan mental.
Konsultasikan ke dokter jika mengalami beberapa gejala gangguan kepribadian ambang yang telah disebutkan, ya.
Penyebab BPD
Para ahli hingga kini belum mengetahui dengan pasti penyebab gangguan kepribadian ambang.
Namun, ahli menengarai kondisi ini terkait dengan faktor lingkungan seperti pengalaman masa kecil penuh tekanan, merasa diterlantarkan, ditinggalkan orangtua, atau punya riwayat pelecehan.
Selain itu, masalah kesehatan mental ini juga terkait dengan faktor genetik dan masalah kelainan otak.
Gangguan kepribadian ambang dapat merusak berbagai sendi kehidupan, termasuk berdampak negatif pada hubungan dengan pasangan, pekerjaan, sekolah, sampai relasi sosial.
Penting bagi pengidap BPD untuk menemukan dukungan dan perawatan medis yang tepat.
Selain menggunakan terapi obat, kunci utama mengatasi masalah kesehatan mental ini perlu latihan menenangkan tekanan emosional, belajar mengontrol perilaku impulsif, serta meningkatkan keterampilan interpersonal.
(*)
Artikel ini telah tayang di cewekbanget.grid.id dengan judulLebih Aware Kesehatan Mental! Apa Itu Borderline Personality Disorder?