Digoyang Isu Resesi di Tengah Pandemi, Erick Thohir Pilih Pulihkan Sektor Kesehatan daripada Ekonomi

Selasa, 11 Agustus 2020 | 12:00
instagram.com/erickthohir

Menteri BUMN, Erick Thohir akui terima titipan partai.

GridHype.ID - Wabah Covid-19 berimbas ke segala aktivitas manusia.

Bahkan Pemerintah Indonesia berupaya keras melewati badai pandemi ini dengan menerapkan kebijakan yang komprehensif.

Apalagi belakangan, beberapa negara di dunia digoyang isu resesi ekonomi.

Salah satu kebijakan di tengah pandemi Covid-19 ini adalah penanganan dari sisi kesehatan dan ekonomi secara bersamaan.

Baca Juga: Lamanya Proses Penerimaan Hasil Tes Virus Corona, Bill Gates Kritik Pedas Kebijakan Pemerintah Amerika Serikat Soal Penanganan Covid-19

Demikian dikatakan oleh Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir.

"Yang kami tanamkan sekarang ini adalah, kesehatan pulih, ekonomi bangkit," ujar Erick saat berdiskusi di kantor KADIN, Jakarta, Senin (10/8/2020).

Erick menyebut Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) memiliki tiga fokus utama yang meliputi program Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh.

Baca Juga: Setahun Bak Ditelan Bumi, Pelaku Pemerkosaan dan Penganiayaan di Bintaro Ditangkap Polisi

Program Indonesia Sehat meliputi sejumlah hal:

- Mulai dari sosialisasi perubahan perilaku secara luas melibatkan seluruh stakeholders dan komunitas masyarakat;

- Akselerasi test PCR, Lacak dan Karantina secara nasional;

- Terapi penyembuhan berkelanjutan;

Baca Juga: Tak Seperti Tahun Sebelumnya, Usai Pencairan Gaji ke-13 PNS Sri Mulyani Menaruh Harapan Aparatur Sipi Negara Lakukan Hal Ini

- Mengubah zona merah menjadi kuning dan hijau dengan prioritas 8 provinsi;

- Mempersiapkan masyarakat dan pilkada aman covid, untuk daerah yang akan ikut pilkada 2020;

- Merencanakan dengan matang program kerja sama pembuatan dan pendistribusian imunisasi vaksin dan obat-obatan pembentuk anti bodi dan daya tahan tubuh dalam 1 tahun ke depan;

- Pemanfaatan satu data untuk Penanganan Covid-19 dan Kesehatan; Memaksimalkan peran layanan kesehatan primer Pengkhususan rumah sakit untuk pelayanan Covid-19 di setiap daerah;

Baca Juga: AMAN Klaim Masyarakat Adat Tak Alami Kelaparan Selama Diberlakukannya PSBB di Indonesia, Begini Fakta Sebenarnya!

- Pelayanan yang berkualitas dan terjangkau dengan Pendekatan Keluarga; Pengendalian penyakit tidak menular terintegrasi;

- Percepatan kemandirian alat kesehatan dan obat dalam negeri; hingga Transformasi sistem kesehatan dan BPJS berkualitas.

- Sementara program Indonesia Bekerja meliputi Bantuan UMKM Produktif;

- Bantuan Kredit & Subsidi Bunga UMKM Subsidi gaji melalui BPJSTK;

Baca Juga: Keranjingan Gowes ke Mana-mana, Luna Maya Kepergok Pakai Kaos Kaki Harga Selangit, Begini Penampakannya

- Penyaluran bantuan untuk Pra Kerja; Bantuan Sosial Tambahan;

- Subsidi listrik untuk kelompok berpenghasilan rendah dan relaksasi abodemen listrik; Penyaluran kredit untuk usaha informal;

- Program padat karya pangan oleh Kementan, Perikanan, PUPR dan Program padat karya Pedesaan dalam rangka peningkatan produktivitas pangan;

- Program Irigasi, Embung, Jalan, Pertanian, Pembangunan Desa; Program Percepatan Penyerapan Tenaga Kerja.

Baca Juga: Adem Ayem, Hubungan Tanpa Media Sosial dengan Suami Jadi Resep Harmonis Isyana Sarasvati

"Dalam Indonesia Bekerja, ada bantuan UMKM produktif mudah-mudahan satu-dua minggu ini diumumkan 12 juta untuk mikro retail akan dibantu Rp 2,4 juta, kurang lebih Rp 28,8 triliun," ucap Erick.

Kemudian ada juga bantuan kredit dan subsidi bunga UMKM yang sebenarnya sudah berjalan namun akan kembali dievaluasi.

Presiden Jokowi, kata Erick, juga mendorong peningkatan program padat karya. Presiden Jokowi memutuskan beberapa program strategi nasional yang ada di sejumlah kementerian menjadi padat karya.

Baca Juga: Bak Hilang Ditelan Bumi, Gading Marten Bongkar Alasan Dirinya Tak Lagi Muncul di Layar Kaca

Pemerintah, lanjut Erick, juga memiliki sejumlah strategi dalam mendorong pertumbuhan dengan meningkatkan perdagangan dari sektor maritim.

"Ada dua negara yang pertumbuhan ekonomi dan kelas menengahnya terus naik yaitu Kuwait dan India, itu kita suplai apa yang jadi kebutuhan, jangan ke Eropa terus," jelasnya.

Erick juga mendorong pengusaha lokal untuk mengisi ruang investasi yang disiapkan pemerintah.

Pemerintah telah menyediakan kawasan industri Batang dan Subang yang dapat diisi para investor lokal dan asing.

Baca Juga: Secepat Kilat Pindah ke Pelukan Rizky Billar! Mbak You Terawang Lesty Kejora dan Peringatkan Ayahnya Agar Terbuka Soal Jodoh

Sedangkan program Indonesia Tumbuh terdiri atas mendorong ekonomi maritim melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama: Akselerasi Ekonomi sumber daya alam; Peningkatan penerimaan melalui cukai rokok, plastik, bbm, kendaraan; dan Transformasi penerimaan perpajakan.

"Kita sebagai pelaksana ingin memastikan kita melakukan percepatan, dukungan, dan juga tentunya mensinkronisasi program yang tidak hanya di komite tapi di seluruh kementerian," tambahnya.

Terlepas dari stimulus sebesar Rp 695 triliun yang sudah diberikan, kata Erick, kementerian, lembaga dan pemerintah daerah memiliki mata anggaran yang jika tidak produktif dan efektif bisa direlokasi untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Tetap Waspada! Hanya Jakarta Selatan dan Kepulauan Seribu Zona Oranye, 4 Wilayah dan Depok Masih Berada di Zona Merah

Erick menyebut keterlibatan kejaksaan, BPKP, hingga Polri tak lepas guna mendorong percepatan penyerapan anggaran.

Erick meminta dukungan masyarakat untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan, karena bila kesehatan tidak pulih, maka akan sulit ekonomi untuk bangkit.

Tanpa dukungan masyarakat, kata Erick, protokol kesehatan yang hanya digaungkan tanpa dilaksanakan juga tidak akan berdampak.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fokus Komite Penanganan Covid-19, Erick Thohir: Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber tribunnews