Dibutuhkan Saat Pandemi Virus Corona, Ratusan Tenaga Medis Malah Dipecat dari RSUD Ogan Ilir, Ada Apa?

Jumat, 22 Mei 2020 | 19:00
Freepik.com

Ratusan tenaga medis dipecat oleh Bupati Ogan Ilir lantaran lakuakan mogok kerja dan dinilai tak memiliki alasan berdasar atas aksinya

GridHype.ID - Wabah virus corona saat ini masih menjadi momok mengerikan bagi masyarakat.

Jumlah kasus pasien positif virus corona pun terus bertambah.

Di tengah pandemi virus corona ini, kebutuhan tenaga medis menjadi sangat penting.

Tetapi ratusan tenaga medis ini harus merasakan pahitnya dipecat dari rumah sakit.

Baca Juga: Masyarakat Berdesakan Padati Mall Demi Baju Diskonan, Garda Terdepan Penanganan Covid-19 Kembali Berduka

Terungkap alasan dari pemecatan ratusan tenaga medis tersebut.

Sebanyak 109 orang tenaga honor kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ogan Ilir, dipecat.

Ratusan tenaga medis dipecat ini karena dianggap mangkir dari tugas.

Bahkan beredar di dunia maya, Surat Keputusan Bupati Ogan Ilir Nomor 191/KEP/RSUD/2020, tentang Pemberhentian Dengan Tidak Hormat Tenaga Honorer Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ogan Ilir.

Baca Juga: Ramai Tagar Indonesia Terserah Sebagai Bentuk Kekecewaan Tenaga Medis pada Kebijakan Pemerintah

Surat yang ditandatangani langsung oleh Bupati Ilyas Panji Alam itu menuliskan, para tenaga honorer tersebut telah meninggalkan tugas selama lima hari berturut-turut saat negara membutuhkan tenaga mereka guna menghadapi wabah Covid-19, di Ogan Ilir.

Direktur RSUD Ogan Ilir, dr. Roretta Arta Guna Riama membenarkan adanya pemecatan tersebut.

Ia mengatakan, pemecatan mereka lantaran tidak pernah masuk bertugas.

Baca Juga: Bernapas Lega, Pemerintah China Deklarasikan Kota Wuhan Bebas Virus Corona

"Tidak masuk kerja, dari hari Jumat (15 Mei 2020) sampai Selasa. Padahal sudah sempat kita beri surat panggilan," ujarnya saat dikonfirmasi via telfon seluler, Kamis (21/5/2020).

Ia menampik jika pemecatan tersebut lantaran adanya ribut-ribut mereka soal hak-hak yang dinilai tak dipenuhi oleh Manajemen RSUD Ogan Ilir.

Sebab, pihaknya menilai jika hak mereka tersebut sedianya telah dipenuhi saat mereka bertugas.

Baca Juga: Jumlah Pasien Positif Virus Corona Melonjak Tajam hingga Menara Trump Hampir Sepenuhnya Terbakar, Netizen Sesalkan Sikap Apatis Donald Trump Terhadap Tenaga Medis

"Yang dituntut mereka kan tidak ada, sudah ada semua. Mereka itu tidak mau melayani pasien Covid-19. Jadi mereka beralaskan tidak ada APD, tidak ada rumah singgah, padahal ada semua itu," ungkapnya.

Karena itu, dirinya menyayangkan kejadian tersebut. Apalagi di tengah kondisi Wabah Covid-19 ini, tentu membutuhkan perhatian ekstra dari petugas kesehatan.

"Kita kan lagi perang, menghadapi Covid-19 ini. Malah tidak masuk kerja, gimana.

Ya menyalahi aturan lah, tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab," ucapnya.

Baca Juga: Ramai Beredar Foto Ariel Noah Berpakaian Tenaga Medis Bak Relawan Covid-19, Ternyata Inilah yang Ia Lakukan Sebenarnya

Sempat mengeluhkan fasilitas rumah sakit

Sebelumnya, para tenaga kesehatan tersebut mengeluhkan fasilitas yang diberikan kepada mereka.

Mulai dari SK Tugas yang tidak jelas, insentif, APD yang dianggap tidak layak sampai ke rumah singgah.

Roretta mengaku, semua itu sudah dipenuhi oleh manajemen.

Baca Juga: Petugas Medis di RSUP Semarang Bak Telan Pil Pahit, 46 Dokternya Positif Covid-19! Begini Kondisinya Sekarang

Namun karena mereka masih mangkir alias tidak bertugas, maka mereka pun dipecat.

"Bukan keputusan saya, jangan salah karena SK mereka SK bupati. Jadi yang berhak memecat ya Bupati, bukan saya. Kalau SK saya beda lah, ini SK Bupati," tegasnya.

Meskipun akhirnya kejadian tersebut tenaga kesehatan di RSUD Ogan Ilir berkurang, namun mereka belum mempertimbangkan adanya perekrutan tenaga kesehatan baru.

Pihaknya menilai, jumlah tenaga kesehatan RSUD Ogan Ilir saat ini masih mencukupi untuk menangani pasien.

Baca Juga: Ogah Jalani Isolasi di Rumah Sakit, Jamaah Tabligh di Gowa yang Dinyatakan sebagai PDP Corona Ngamuk dan Ancam Tenaga Medis

"Sementara lihat kondisi dulu, mana yang jadi prioritas. Karena kita masih punya honor banyak.

PNS kita kinerjanya bagus. TKS kami banyak, malah overload. Jumlah seluruhnya hampir 400-an," ungkapnya.

Ia pun juga mengaku jika siap dievaluasi.

Baca Juga: Hatinya Menangis Sebab Istrinya Juga Perawat, Ketua RT Beberkan Alasan Penolakan Pemakaman Jasad Tenaga Medis Positif Corona di Semarang

Sebab, ia ditugaskan oleh Bupati Ogan Ilir untuk menangani RSUD Ogan Ilir.

"Yang boleh mengevaluasi kami Bupati, karena kita di bawah Bupati. Kami siap kok dievaluasi. Kinerja kami tau kan bapak bupati," jelasnya

Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul Kabar Buruk Menjelang Lebaran, Ratusan Tenaga Medis Dipecat dari Rumah Sakit di Tengah Pandemi Corona(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber gridfame.id