Hatinya Menangis Sebab Istrinya Juga Perawat, Ketua RT Beberkan Alasan Penolakan Pemakaman Jasad Tenaga Medis Positif Corona di Semarang

Sabtu, 11 April 2020 | 17:55
(KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA)

Penolak pemakaman perawat terpapar Covid-19 menyampaikan permintaan maaf.

GridHype.ID -

Kejadian mengiris hati baru-baru ini terjadi di Semarang, Jawa Tengah.

Dilaporkan seorang perawat di RSUP Kariadi berjenis kelamin perempuan berusia 38 tahun menghembuskan nafas terakhirnya karena positif virus corona pada Kamis (9/4/2020) siang.

Dilansir dari Kompas.com rencananya pemakaman perawat tersebut akan dimakamkan di Sewakul, Unggaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga: 3 Kali Menikah dan Miliki 7 Anak, Pinkan Mambo Tak Bisa Menjawab Pertanyaan Sepele dari Nikita Mirzani

Namun, sayangnya rencana pemakaman itu berubah karena warga sekitar menolak pemakamannya. Penolakan pemakaman itu pun menjadi viral.

Ternyata, salah satu orang yang berperan dalam penolakan pemakaman itu adalah Purbo, yang merupakan ketua RT 6 Dusun Sewakul, Kabupaten Semarang.

Purbo mengatakan, penolakan pemakaman di TPU Sewakul tersebut adalah aspirasi masyarakat yang berada di lokasi, termasuk beberapa ketua RT lain.

"Mereka mengatakan, Pak jangan di sini, jangan dimakamkan di Sewakul," ujarnya, Jumat (10/4/2020) di kantor DPW PPNI Jawa Tengah, menirukan warga.

Karena desakan warga, akhirnya aspirasi tersebut diteruskannya ke petugas pemakaman.

Dia beralasan, sebagai ketua RT tidak mungkin mengabaikan aspirasi warga.

Baca Juga: Marak Digunakan saat Social Distancing, Aplikasi Zoom Rupanya Menyimpan Bahaya yang Tak Disadari Penggunanya

Sambungnya, terjadinya penolakan pemakaman ini, karena adanya kesalahan informasi sehingga menyebabkan ketidaksetujuan dari warga.

"Keluarga almarhumah juga ada yang dimakamkan di Sewakul meski bukan warga kami," katanya.

Purbo mengaku, istrinya juga seorang perawat, dalam hatinya dia menangis karena adanya penolakan pemakaman jenazah tersebut.

"Sungguh, saya juga menangis dengan kejadian tersebut. Apalagi istri saya juga perawat, tapi saya harus meneruskan aspirasi warga," ungkapnya.

Atas kejadian itu, di hadapan Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Edy Wuryanto, Purbo menyampaikan permintaan maafnya.

"Atas nama pribadi dan warga saya minta maaf adanya kejadian kemarin itu. Saya minta maaf kepada perawat, warga Ungaran, dan pada seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya.

Baca Juga: Bidan Cantik Ini Tertambat Cintanya pada Penjual Bakso Bakar dan Dilamar di Hari Wisuda, Kisah Cintanya yang Mirip Film Viral

Sementara Ketua RW 08 Dusun Sewakul, Daniel Sugito mengatakan, penolakan pemakaman tersebut sempat dimediasi.

Bahkan dokter juga memberi penjelasan hingga Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha datang ke lokasi.

"Tapi warga tetap menghendaki pemakaman dipindah," ujarnya.

(Penulis Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor Khairina)

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Ketua RT Tolak Pemakaman Perawat di Semarang"

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Kompas

Baca Lainnya