Kuat Dugaan Asal Muasal Virus Corona dari Laboratorium Wuhan, Benarkah Demikian?

Kamis, 16 April 2020 | 16:45
Mirror

Covid-19 Memang Berasal dari Laboratorium di Wuhan Tempat 'Patient Zero' Bekerja

GridHype.ID - Salah satu tanda tanya besar yang masih diteliti oleh para ilmuan hingga saat ini adalah asal muasal virus corona hewan yang menjadi pembawanya.

Banyak dugaan bahwa hewan pembawa Covid-19 berasal dari kelelawar, ada dugaan yang mengatakan dari trenggiling.

Namun, penelitian ini justru mengatakan kemungkinan bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium Wuhan semakin kuat.

Dilansir dari Fox News, Kamis (16/4), berbagai sumber yang telah diberi pengarahan tentang perincian tindakan awal oleh pemerintah China dan melihat materi yang relevan memberi tahu Fox News.

Baca Juga: Jangan Panik! Wabah Corona Segera Berakhir, Berikut 6 Tanda dari Kabar Menggembirakan Itu

Sumber percaya bahwa transmisi awal virus adalah kelelawar ke manusia, dan bahwa 'patient zero' atau pasien nol bekerja di lab tersebut, lalu dia bepergian masuk ke populasi di Wuhan.

Ditanya oleh Fox News, John Roberts tentang pelaporan itu, Presiden Trump berkomentar pada konferensi pers virus corona pada hari Rabu:

"Semakin banyak kita mendengar cerita ... kita sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terhadap situasi yang mengerikan ini."

Dokumen merinci upaya awal oleh dokter di lab dan upaya awal lockdown.

Pasar bebas Wuhan awalnya diidentifikasi sebagai titik asal yang mungkin tidak pernah menjual kelelawar.

Baca Juga: Bikin Geger! Viral Foto Oknum Polisi Asyik Bermesraan dengan Seorang Pria Tanpa Sehelai Benang

Sumber itu juga mengatakan kepada Fox bahwa menyalahkan pasar bebas adalah upaya China untuk menutupi kesalahan lab, bersama dengan upaya propaganda negara yang menargetkan AS dan Italia.

Pejabat Kedutaan Besar AS pada Januari 2018 sudah memperingatkan tentang keselamatan yang tidak memadai di laboratorium Institut Virologi Wuhan.

Dia menyampaikan informasi tentang para ilmuwan yang melakukan penelitian berisiko terhadap virus corona dari kelelawar, The Washington Post melaporkan Selasa.

Menanggapi laporan itu, Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan Selasa sore:

Baca Juga: Ketahuan Main Serong Hingga Hamil 5 Bulan, Sang Suami Nekat Bunuh Pria Selingkuhan Istrinya: Saya Sakit Hati

"Seharusnya tidak mengejutkan bagi Anda bahwa kami telah tertarik pada hal itu dan kami dan mempekerjakan banyak intelijen."

Berbicara kepada "The Story" Rabu malam, Sekretaris Negara Mike Pompeo berkomentar:

"Yang kami tahu adalah kami tahu bahwa virus ini berasal dari Wuhan, Cina."

"Kami tahu ada Institut Virologi Wuhan yang hanya beberapa mil jauhnya dari tempat pasar bebas dulu."

"Masih banyak yang harus dipelajari. Anda harus tahu bahwa pemerintah Amerika Serikat bekerja keras untuk mengetahuinya."

Baca Juga: Kontras dengan Kehidupan Mewah Rieta Amalia dengan Suami Barunya, ini yang Dilakukan Ayah Kandung Nagita Slavina Untuk Menghidupi Dirinya

Mengenai peringatan Departemen Luar Negeri tentang laboratorium Wuhan, Pompeo mengatakan instalasi "berisi bahan yang sangat menula."

"Kami tahu mereka sedang mengerjakan proyek ini, banyak negara lain juga punya program seperti ini."

"Namun negara-negara lain sangat terbuka dan transparan, mereka memiliki kemampuan untuk mengendalikan virus agar tetap aman."

"Mereka juga mengizinkan pengamat dari luar untuk memastikan semua proses dan prosedur benar. Saya hanya berharap itu terjadi di tempat ini."

Jadi, covid-19 berasal dari lab tetapi bukan sebagai senjata biologis.

Baca Juga: Jika Saja Cleopatra Miliki Hidung Mancung, Maka Sejarah akan Mencatatnya Secara Lain

Melainkan sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan bahwa upayanya untuk mengidentifikasi dan memerangi virus sama atau lebih besar dari kemampuan Amerika Serikat.

Orang Amerika pada awalnya membantu melatih orang China dalam suatu program yang disebut 'PREVENT' jauh sebelum China mulai mengerjakan virus ini.

Pemerintah Prancis membantu orang China mendirikan laboratorium Wuhan.

China "100 persen" menekan data dan mengubah data, kata sumber itu kepada Fox News.

Saat corona awal menyebar, sampel dihancurkan, area yang terkontaminasi digosok, beberapa laporan awal dihapus, dan artikel akademik terhenti.

Baca Juga: Tangan Kanan Jokowi Umumkan Kabar Soal THR, Terima atau Tidak?

Ada dokter dan jurnalis yang "menghilang" karena memperingatkan penyebaran virus dan sifatnya yang menular dari manusia ke manusia.

China bergerak cepat untuk menutup perjalanan domestik dari Wuhan ke seluruh China, tetapi tidak menghentikan penerbangan internasional dari Wuhan.

Selain itu, sumber mengatakan kepada Fox News, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlibat sejak awal dalam membantu China menutupi jejaknya.

Dalam enam hari setelah para pejabat tinggi China secara diam-diam menentukan bahwa mereka kemungkinan menghadapi pandemi dari virus corona baru, kota Wuhan justru menjadi tuan rumah perjamuan massal untuk puluhan ribu orang.

Jutaan orang mulai bepergian untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Baca Juga: Mayat-mayat Terpaksa Digeletakkan Begitu Saja di Ruang Kosong, Inilah Kondisi Mencekam Sebuah Rumah Sakit di Negeri Adidaya Ini Saat Pandemi Corona

Presiden Xi Jinping memperingatkan publik pada hari ketujuh, 20 Januari. Tetapi pada saat itu, lebih dari 3.000 orang telah terinfeksi selama hampir satu minggu 'kebenaran disembunyikan.'

"Jika mereka mengambil tindakan enam hari sebelumnya, jumlah pasien dan fasilitas medis akan jauh lebih sedikit," kata Zuo-Feng Zhang, seorang ahli epidemiologi di University of California, Los Angeles.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Laporan Eksklusif: Covid-19 Memang Berasal dari Laboratorium di Wuhan Tempat 'Patient Zero' Bekerja, Namun Tujuannya Bukan untuk Menjadi Senjata Biologis, Lalu untuk Apa?

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya