Jika Saja Cleopatra Miliki Hidung Mancung, Maka Sejarah akan Mencatatnya Secara Lain

Kamis, 16 April 2020 | 13:40
Wikipedia

Nefertari, Ratu Mesir yang Tak Kalah Cantik dari Cleopatra, Istri Kesayangan Firaun Terbesar dalam Sejarah, Ramses II

GridHype.ID - Cleopatra kerap dijadikan sebagai penggambaran seorang perempuan tangguh di tiap cerita.

Kisahnya yang diliputi misteri akan selalu menarik minat banyak orang.

Ya, sosok perempuan dari Mesir ini begitu mengesankan.

Baca Juga: Jangan Pindahkan Kartu SIM Selama Validasi Pemblokiran IMEI Berjalan Kalau Kamu Tidak Mau Rugi

Sekitar tahun 50 sebelum Masehi jajahan Republik Roma meliputi tanah-tanah yang sekarang kita kenal dengan nama Spanyol, Prancis, Swiss, Italia, Yugoslavia, Yunani serta sebagian dari daerah Balkan, Asia Kecil, dan pantai Utara Afrika.

Struktur pemerintahan lama gaya demokrasi dengan senat yang karena jumlahnya kurang cekatan itu, ternyata tidak sesuai lagi dengan situasi baru. Republik Roma tidak dapat mengendalikan kemudi negara.

Kepribadian-kepribadian kuat tampil kedepan, saling bersaingan mencoba mengambil alih pucuk pimpinan atau berusaha merubah struktur pemerintahan.

Mereka ini antara lain: tritunggal I (tahun 60) terdiri dari Caesar Pompelus dan Crassus; kemudian tritunggal II (tahun 43) : Antonius, Octavianus, dan Lepidus.

Diantara lelaki-lelaki yang memperebutkan kekuasaan dalam negara raksasa Romawi itu, tiba-tiba muncul seorang perempuan yang “kecantikannya dapat membangkitkan mayat dari kubur": Cleopatra, ratu Mesir.

Kecantikan paras yang masih dapat dilihat pada tubuh yang dibalsem (mumi) 2.000 tahun yang lalu itu, menggoncangkan Caesar, kemudian Antonius.

Berikut ini kisah Cleopatra menurut seorang ahli sejarah Prancis, seperti dimuat di Majalah Intisari edisi Agustus 1964.

Baca Juga: Nyaris Tak Terekspos, Sosok Crazy Rich Indonesia ini Bukan Orang Sembarangan, Sempat Menikah dengan Donna Harun Hingga Sempat Kerja Jadi DJ

Tahun 48 sebelum Masehi. Telah beberapa hari Julius Caesar menduduki kota Alexandria. Pada suatu malam datang seorang lelaki menghadap jenderal Roma itu, dengan memikul gulungan permadani.

Sampai di hadapan Caesar permadani ia letakkan di tanah. Tali yang mengikat gulungan dipotong. Maka muncullah di depan mata Caesar wanita umur duapuluhan tahun dari permadani : molek, ramping, bermata biru, hidung mancung, kulit putih, rambut terurai,

“Saya Cleopatra", katanya sambil tersenyum.

Hari berikutnya si cantik Cleopatra sudah duduk di samping Caesar sebagai kekasihnya. Caesar, jenderal penuh disiplin dan salah satu genius terbesar dalam kemiliteran, terjerat oleh Cleopatra, Ratu Mesir.

www.ancient-origins.net
www.ancient-origins.net

Parfum Cleopatra Kembali Diciptakan,

Beberapa bulan kemudian di bengawan Nil nampak kapal beriring-iring. Paling depan dahabigeh kerajaan: perahu sepanjang 300 meter, lebar 55 meter dan setinggi rumah duapuluh tingkat. Ini perahu Caesar dan Cleopatra.

Didalamnya terdapat banyak kamar-kamar pesta, kuil-kuil Venus dewi asmara dan Dyonisos dewa anggur. Perahu mewah ini diiringi 400 kapal lainnya dengan beribu-ribu serdadu Roma dan Mesir.

Baca Juga: Mayat-mayat Terpaksa Digeletakkan Begitu Saja di Ruang Kosong, Inilah Kondisi Mencekam Sebuah Rumah Sakit di Negeri Adidaya Ini Saat Pandemi Corona

Rombongan Caesar dan kekasihnya menuju Thebe, ibukota lama dari kerajaan Mesir; kemudian ke air terjun Aswan. Dalam perjalanan yang lamanya 5 minggu itu pesta pora tak ada hentinya. Sebab Cleopatra yang pada waktu itu mengandung, ingin menghadiahkan kerajaan Mesir kepada jenderai Roma kekasihnya.

Sepulangnya dari perjalanan Cleopatra melahirkan anak laki-laki: Cesarion alias Ptolemaeus Caesar. Baru sesudah ini Caesar berangkat lagi kemedan perang Asia Kecil (Tentang peperangan inilah Caesai menulis kalimat yang terkenal itu: Veni, vidi, vid, aku datang. aku melihat, aku menang). Kemudian ke Afrika Utara lagi untuk menghancurkan sisa-sisa pengikut Pompeius.

Caesar berada di Roma. Begitu perang selesai, Caesar merindukan kekasihnya. Cleopatra bersama Cesarion didatangkan ke Roma. Mereka ditempatkan oleh Caesar disuatu villa indah dipinggir bengawan Tiber.

Pengaruh Cleopatra menghebohkan Roma. Caesar lebih banyak tinggal disamping kekasihnya daripada disamping Calpurnia isterinya. Di mata Caesar Cleopatra adalah penjelmaan Dewi Asmara. Maka didirikannya kuil Dewi Venus Genitrix dengan patung Cleopatra tanpa pakaian.

Atas saran Cleopatra Caesar mendatangkan ahli-ahli astronomi dari Alexandria untuk mengubah sistim penanggalan lama. (Hasilnya: sistim Julius yang menjadi dasar dari penanggalan kita sekarang!).

Terpengaruh oleh kebiasaan-kebiasaan Ratu Mesir, Caesar berlagak seperti raja. Cesarion ia jadikan raja tak bermahkota dari Mesir. Dalam ruang-sidang senat Caesar mempunyai takhta emas.

Baca Juga: Meski Punya Segudang Manfaat Kesehatan, Namun Jangan Coba-Coba Minum Rendaman Air Ketumbar Jika Alami 5 Kondisi Tubuh Seperti ini, Bisa Berbahaya

Semangat demokrasi masyarakat Roma memberontak. Pada tanggal 15 Maret tahun 44 sebelum Masehi, Caesar pergi ke senat. Sore itu Cleopatra terisak-isak dipetamanan villanya, menangis seperti kehilangan akal.

Kekasihnya pagi itu dibunuh oleh komplotan Brutus. ("Tu quoque Brute! Engkau juga Brutus teriak Caesar ketika melihat bahwa Brutus, anak angkatnya ikut serta dalam komplotan. Kata-kata Caesar itu seperti diketahui, kemudian menjadi kata bersayap.) Tiga minggu kemudian perahu pribadi Cleopatra mengembangkan layar, menuju Alexandria.

Negara Romawi yang begitu luas kehilangan satu-satunya orang yang mampu mengendalikannya. Siapa penggantinya? Sekali lagi Roma dilanda peperangan. Octavianus anak angkat Caesar dan Antonius bersaingan memperebutkan kekuasaan.

Waktu berlalu. Tabir panggung sejarah terbuka. Perahu mewah dengan layar merah jingga berlabuh didepan kota Tarsos, Asia Kecil. Di bagian buritan kapal ada hiasan berupa kepala gajah terbuat dari emas; itu atap pelindung pengemudi kapal.

Dayung-dayung berlapiskan perak menepuk permukaan air, mengikuti irama seruling, tambur dan kecapi.

Dibawah tenda bersulam emas berbaring seorang wanita yang berpakaian seperti Aphrodite, dewi Asmara. la dikerumuni dayang-dayang dan bidadari yang mengipasi Ratu mereka dengan bulu burung onta.

Kanak-kanak lambang dewa Asmara berkeliaran disekelilingnya. Bau wewangian memenuhi ruangan.

Baca Juga: Satu Keluarga ini Nekat Dandani Mayat Agar Bisa Dibawa Pulang dengan Mobil Pibadi, Kisah Dibaliknya Sungguh Tragis

Wanita itu Cleopatra. la sedang menunggu kedatangan Antonius, anggota tritunggal ke-II yang antara lain diserahi daerah Mesir. Maksud Cleopatra cukup jelas. la berpakaian sebagai dewi Asmara dan Kecantikan. Bekas kekasih Caesar hendak menaklukkan jenderal baru.

Antonius datang, lelaki berumur 42 tahun yang bertubuh gemuk dan besar. "L'enfant colossale" atau playboy istilahnya sekarang. Pesta pora mulai. Menurut kebiasaan jamuan makan pada waktu itu para tamu berbaring.

Kasur dibuat dari kembang mawar. Selesai jamuan makan yang serba mewah, para tamu diberi hadiah. Mereka dipersilahkan membawa pulang piala anggur, alat-alat makan yang mereka pergunakan selama jamuan, tandu yang mengantarkan pulang mereka atau kuda berikut perlengkapannya, bahkan tempat mereka berbaring.

Sungguh diluar khayalan, sebab benda-benda itu semuanya terbuat dari emas.

Untuk menjerat jendral Roma yang baru, Cleopatra menggunakan senjata yang sama: cinta dan kemewahan. Suatu contoh. Cleopatra pada akhir jamuan mengajak Antonius bertanding. Siapa dapat menghabiskan dalam satu jamuan makan uang sebanyak ratusan juta rupiah (nilai saat ini).

Antonius menerima tantangan ini. Keesokan harinya "perlombaan" mulai. Ketika- tiba gilirannya Cleopatra minta sebuah piala berisikan cuka. Kemudian ia mengambil mutiara besar yang menghiasi telinganya.

Mutiara masuk kedalam cuka, luluh. Cuka diminum Cleopatra. Harga minuman itu tak dapat diimbangi oleh Antonius.

Baca Juga: Kisah Cinta Sejati Wanita Cantik Asal Rusia yang Nikahi Pria 'Miskin' di China

Antonius bertekuk lutut dimuka si cantik dari Mesir. Ia segera mengikuti kekasihnya ke Alexandria. Seperti Caesar, Antonius dicekoki dengan kekayaan tak terhingga dari kerajaan Mesir. Senua kekayaan itu dapat ia gunakan untuk menghancurkan semua lawan-lawan dan saingannya di Roma.

Seperti Caesar, Antonius mendapatkan anak dari Cleopatra: Alexander Helios (Alexander Matahari) dan Cleopatra Selene (Cleopatra Bulan).

Seperti Caesar, Antonius terjerat pengaruh Cleopatra. Ia menanggalkan toga, pakaian nasionalnya, suatu perbuatan sangat mencemarkan di mata bangsa Roma. Antonius berpakaian seperti raja-raja Mesir dengan kebiasaan-kebiasaan Mesir.

Tritunggal Antonius, Octavianus, Lepidus bubar. Pengikut-pengikut Antonius memberontak kepada Octavianus. Antonius terpaksa melepaskan pelukan kekasihnya. Perang saudara melanda negara Romawi.

Tapi segera tercapai perdamaian. Hubungan Antonius dengan Octavianus malahan diperkokoh dengan perkawinan Antonius dengan Octavia, adik perempuan Octavianus.

Kemarahan putri Mesir makin bertambah, ketika ia mendengar bahwa Octavia memberikan keturunan kepada Antonius: Antonia yang kemudian menjadi nenek Nero.

Tapi Cleopatra bukan Cleopatra kalau mau menyerah begitu saja. Ia mengirimkan ahli-ahli nujum ke Roma untuk mempengaruhi bekas kekasihnya. Usahanya berhasil. Si "playboy" Antonius merasa bosan disamping Octavia yang sehari-hari kesukaannya hanya motongi pakaian indah saja. Tahun 37 Antonius menolak Octavia dan minta berdamai dengan Cleopatra.

Baca Juga: Kekejamannya Melebihi Kim Jong Un, Diktator Ini Jalankan Siksaan yang Kejam Sambil Diiringi Lagu Milik Band Legendaris The Beatles, Saksi: Ekskutor Bernyanyi-nyanyi Sambil Siksa Tahanan

Cleopatra jual mahal. Jika Antonius ingin berdamai, ia harus mengabulkan semua permintaannya. Antonius harus memberikan kedaulatan sepenuhnya kepada Cleopatra. Bukannya Helios anak Antonius, tapi Cesarion, putera Julius Caesar yang akan menduduki tahta kerajaan Mesir.

Antonius hanya akan berkedudukan sebagai autocrator, semacam gubernur jendral dibawah raja Mesir. Tuntutan Ratu Mesir kepada Antonius sungguh membahayakan negara Romawi. Tapi Antonius tunduk. Untuk menguatkan perujukan Antonius meresmikan lagi perkawinannya dengan Cleopatra menurut adat kebiasaan Mesir.

Untuk kedua kalinya romans Antonius – Cleopatra mulai lagi, romans yang terdiri dari rentetan cumbu-raju, pestapora dan kekalahan perang.

Permusuhan Antonius dan Octavianus meruncing. Kedua jendral itu berhadapan, lengkap dengan pengikut-pengikutnya. Antonius dibantu oleh raja-raja Ephesos berikut tentara mereka dari 19 legiun Roma (satu legiun terdiri dari 4500 tentara).

Pada saat itu Octavianus mungkin mau diajak berdamai. Tapi Clebpatra tidak menghendaki; ia masih ingat kepada hubungan kekasihnya dengan adik perempuan Octavianus.

Antonius dipaksanya berperang. Antonius dan Cleopatra berada di Athene. Seluruh isi istana Mesir mengikutinya, diiringi 100 ribu orang serdadu.

Armada Octavianus dan armada Antonius bertemu. Kekasih Cleopatra diblokade, terjepit di teluk Ambracis, Cleopatra menyarankan supaya Antonius menembus blokade itu dengan 300 perahu agar dapat berperang ditengah lautan.

Baca Juga: Tak Main-main! Saking Luasnya Penyebaran Virus Corona, Puluhan Anggota Suku Pedalaman Amazon yang Terisolasi dari Dunia Luar Ini Dinyatakan Positif Covid-19

Pertempuran berlangsung hanya sekejap mata. Kapal Antonius dikepung oleh perahu-perahu Rum. Sebentar kemudian terbakar. Cleopatra menjauh dengan perahunya. Melihat Cleopatra pergi, seketika itu juga Antonius meninggalkan medan pertempuran, lari mengikuti kekasihnya.

Antonius duduk termenung diburitan memandang asap kapal-kapalnya yang terbakar. Nasib pengikut-pengikutnya yang bersedia mempertaruhkan jiwa baginya, tak ia hiraukan. Pasangan Antonius Cleopatra hilang dari perhatian sejarah.

Cleopatra berusaha mengumpulkan armada baru. Tapi Octavianus sudah tak tertahankan. Ia makin mendekat. Akhir percintaan Antonius Cleopatra cepat sekali. Cleopatra menjauhkan diri dari Antonius dan menutup dirinya dalam menara marmer, bakal makamnja.

Antonius berteriak-teriak, "Cleopatra, saya susah tidak karena harus berpisah darimu, sebab sebantar lagi saya toh akan bersatu kembali denganmu. Aku susah karena aku seorang jendral besar, kalah ulet dengan engkau seorang wanita.”

Karena pelayan menolak membunuhnya, Antonius terpaksa bunuh diri. Ia tidak mati, hanya luka.

Pada saat itu ia mendengar bahwa Cleopatra belum bunuh diri. la minta dibawa ke menara marmer dimana Cleopatra menutup diri.

Dengan seutas tali Antonius ditarik ke atas oleh Cleopatra. Permintaannya terakhir terkabul: mati dalam pelukan kekasihnya.

Baca Juga: 5 Makanan Ini Justru Pengaruhi Kualitas Tidurmu hingga Bikin Insomnia, loh!

Rupa-rupanya Cleopatra belum mau menyerah. la masih mempunyai harapan dapat menerkam jendral baru dari Roma yang mengalahkan Antonius. Octavianus bertemu dengan Cleopatra. Sebentar saja Cleopatra telah tahu, bahwa ia tak dapat menawan jendral muda ini dengan pesta pora daa rayuan asmara.

la tahu, riwayat Mesir telah tamat dan dia sendiri dalam triumphus (pawai kemenangan) akan diseret sepanjang jalan kotae Roma mengikuti Octavianus »nak angkat Caesar, bekas kekasihnya.

Cleopatra pergi kemakam Antonius, menangis sambil memeluk makamnya. Kemudian ia kembali ke kamarnya, minta bakul berisi ular berbisa. Ketika Octavianus masuk ke dalam kamarnya, Cleopatra telah menggeletak tak bernyawa, kepala dengan mahkota bertingkat, badan penuh perhiasan.

“Seandainya Cleopatra hidungnya lebih mancung sedikit saja jalan sejarah ini tentu berlainan sama sekali,” kata Pascal yang mengira bahwa si cantik dari Mesir itu agak pesek dan karenanya tak dapat memikat Octavianus masuk ke dalam perangkapnya. (Historia Desember 1963)

K. Tatik Wardayati

(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Andai Saja Hidung Cleopatra Lebih Mancung, Jalannya Sejarah Mungkin Berbeda

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Intisari

Baca Lainnya