Sisa-sisa makanan itu umumnya tersangkut di antara papila atau tonjolan-tonjolan pada permukaan lidah.
"Sisa makanan itu sering kali mengumpul di situ (lidah). Pada saat itu, kadang-kadang kita merasa gigi sudah bersih, tapi kok tetap bau, ya itu karena sisa makanan di lidah," ujar Rahardayan.
Dikutip dari Smart Mouth, selain sisa-sisa makanan, penyebab bau mulut saat puasa lainnya yaitu:
- Penyakit di area mulut: masalah gigi, gusi, dan penyakit periodontal sering ditandai dengan bau mulut.
- Mulut kering (xerostomia): saat berpuasa, produksi air liur berkurang atau berhenti. Padahal, air liur bermanfaat dalam membersihkan partikel makanan, mencegah pertumbuhan bakteri, dan menetralkan asam.
- Diet dan nutrisi: bahan makanan tertentu seperti bawang putih memiliki senyawa belerang berbau tajam yang menyebabkan bau mulut. Senyawa tersebut dapat bersirkulasi di tubuh kamu dan membuat napas berbau tak sedap.
- Kondisi kesehatan: infeksi sinus, tenggorokan, refluks asam, penyakit ginjal, diabetes, dan masalah hati bisa menyebabkan bau mulut saat puasa.
Karena itu, kita perlu menjaga kesehatan mulut dan berkonsultasi dengan dokter gigi sebelum menjalani ibadah puasa Ramadhan.
Adakah tips mengatasi bau mulut saat puasa?
Dilansir dari UPK Kemenkes, berikut beberapa tips yang dapat kamu terapkan untuk mengatasi bau mulut saat puasa:
- Minum air putih 2-3 liter perhari pada waktu berbuka hingga sahur.
- Gosok gigi dan lidah setelah makan dan sebelum tidur
- Kumur-kumur sebelum shalat.
- Menghindari makanan yang berbau tajam, seperti petai, bawang mentah, terasi, hingga durian
- Hindari merokok saat berbuka dan sahur.
- Hindari tidur terlalu lama. Hal ini akan memicu bau mulut yang tidak sedap.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Penyebab Bau Mulut Saat Puasa dan Cara Mengatasinya"
Baca Juga: Gak Pede Bau Mulut saat Puasa Ramadhan? Mending Lakukan 6 Hal Sederhana Ini untuk Mencegahnya
(*)