Follow Us

Nyamuk Digadang Jadi Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Benarkah?

None, Puspita Rahayu - Kamis, 26 Januari 2023 | 21:00
Nyamuk sebagai hewan paling berbahaya di dunia
Kompas

Nyamuk sebagai hewan paling berbahaya di dunia

Nyamuk menyebarkan agen penyebab penyakit, bukan penyakitnya. Mengutip News Medical & Life Science, berikut adalah beberapa penyakit berbahaya yang dibawa oleh nyamuk.

Baca Juga: Bukan Vampir, Ini Dia Sederet Hewan Pengisap Darah yang Perlu Kamu Ketahui, Salah Satunya Bisa Sebarkan Penyakit Mengerikan Ini

1. Malaria

Malaria adalah penyakit menular yang paling berbahaya, yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Patogen ini ditularkan oleh spesies nyamuk Anopheles.

Penyakit malaria, yang menyebabkan sekitar 220 juta kasus di seluruh dunia, dan lebih dari 400.000 kematian setiap tahunnya, menyerang 40 persen penduduk dunia.

Malaria serebral adalah jenis yang paling mematikan, dengan kematian hampir 20 persen hingga 50 persen pada wanita hamil. Di antara penderita malaria serebral, lebih dari 575.000 kasus akan terus mengalami defisit neurologis dan intelektual, kejang, serta cacat perilaku.

2. Demam Berdarah

Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes. Hampir 96 juta orang jatuh sakit karena demam berdarah setiap tahun, sekitar 40.000 pasien di antaranya meninggal.

Demam berdarah bermanifestasi dengan demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, dan ruam. Komplikasi yang mencolok dan seringkali fatal adalah demam berdarah dengue, dengan jumlah trombosit yang rendah dan pendarahan internal serta masalah pernapasan.

3. Zika

Virus Zika awalnya hanya menyebabkan penyakit ringan dengan demam, nyeri sendi, dan ruam. Namun, penyakit ini berbahaya bagi kehamilan karena merusak otak janin yang sedang berkembang dan menyebabkan cacat neurologis.

Ciri umum dan karakteristik yang terlihat dalam kondisi tersebut adalah mikrosefali, terkadang fatal tetapi lebih sering menyebabkan masalah perkembangan ringan hingga berat.

Halaman Selanjutnya

4. Chikungunya

Source : Kompas.com

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest