Hawking, dengan demikian, mengangap bahwa alein akan menjadi lawan.
"Itu akan seperti ketika Colombus mendarat di Amerika pertama kali dan akhirnya tidak berhubungan baik dengan Indian," kata Hawking.
Astronom program Search for Extra-Terrestrial Intelligence (SETI), Jill Tarter, punya pendapat berbeda.
Menurutnya, jika alien merupakan makhluk cerdas, maka mereka akan punya sopan santun, mengenal konsep perdamaian, sehingga akan bersikap baik pada manusia.
"Mereka akan hormat kepada kita, menunjukkan sikap ramah, kooperatif dan berperilaku damai," paparnya seperti dikutip Daily Mail, 20 Mei 2016 lalu.
Keberadaan alien belum terbukti
Sementara alien sendiri belum bisa dibuktikan keberadaannya, maka menjawab pertanyaan sikap alien akan sulit.
Douglas Vakoch, presiden (Messaging Extra-terrestrial Intelligence), kini tengah merancang program mengirim pesan cerdas kepada alien, memakai "bahasa" yang lebih dipahami alien.
Program itu dirancang sebab pesan-pesan yang dikirim manusia sebelumnya dinilai terlalu kuno.
Sementara Vakoch sibuk merancang program, seorang astrobiolog bernama Aditya Chopra yang pernah memublikasikan penelitian di jurnal Astrobiology mengatakan, tak perlu repot-repot mencari alien.
"Alam semesta mungkin berisi dengan planet-planet yang bisa ditinggal sehingga banyak ilmuwan berpikir bahwa di luar sana penuh alien," ujar Aditya.
"Tapi ada hal lain yang dilupakan, bahwa kehidupan awal itu rapuh. Jarang yang akan bertahan hidup karena lingkungan planet lain yang tidak stabil," jelasnya.