Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Benarkah Uang Tidak Bisa Membeli Kebahagiaan? Begini Kata Ahli

Helna Estalansa, None - Minggu, 15 Januari 2023 | 05:00
Ilustrasi bahagia
freepik.com

Ilustrasi bahagia

Otak kita mengenali hal-hal tersebut sebagai 'signifikan secara biologis' sehingga jika kita mendapatkannya, kita merasa bahagia.

Karena otak manusia dapat membuat lompatan intuitif dan abstrak, ia dapat dengan mudah mengenali bahwa menerima uang berarti dapat lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan.

Meski demikian, tidak berarti bahwa lebih banyak uang secara otomatis berarti lebih bahagia.

Uang mungkin dikenali oleh otak kita sebagai hal yang signifikan secara biologis, tetapi ada batas untuk manfaat hal-hal yang signifikan secara biologis tersebut.

Misalnya, makan makanan yang disukai selalu menyenangkan, tetapi pada titik tertentu kita akan merasa kenyang dan makan lebih banyak menyebabkan perut tidak nyaman.

Ini juga berlaku untuk hal-hal seperti tempat berlindung dan keamanan.

Misalnya, membangun terlalu banyak "perlindungan" di sekitar diri kita bisa membuat kita merasa terisolasi dan tertindas.

Kemudian, ada fenomena pembiasaan, yaitu ketika bagian dasar otak kita belajar untuk tidak bereaksi terhadap hal-hal yang terjadi secara terprediksi dan dapat diandalkan.

Hal ini dibuktikan dalam studi tahun 2011 yang dilakukan oleh Dr. Ruth Krebbs di Ghent University, Belgia.

Studi tersebut menjelaskan alasan mengapa hal-hal yang baru, yang yang mengejutkan dan tidak terduga, seringkali lebih menyenangkan daripada hal-hal yang sudah biasa dikenal.

Dalam banyak kasus, hal yang sama juga berlaku untuk uang.

Baca Juga: Betah Menjanda, Celine Evangelista Pernah Tolak Uang Bulanan Rp2 Miliar dari Sosok Ini hingga Dijadikan Istri Kesekian

Source :Kompas.com

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x