Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Satu Indonesia Baru Tahu, Ternyata Begini Rasa ASI yang Disukai Para Bayi

Helna Estalansa, None - Minggu, 08 Januari 2023 | 05:00
Ilustrasi ASI.
Freepik/jcomp

Ilustrasi ASI.

Orang dewasa yang pernah mencobanya, sering mengatakan bahwa ASI rasanya manis dan lembut, namun berbeda dengan susu sapi.

Padahal, menurut jurnal Nutrients yang diterbitkan pada tahun 2016, baik susu sapi maupun air susu ibu pada manusia, sama-sama memiliki komponen penting, seperti laktosa gula susu.

Pada susu sapi, lebih banyak mengandung lemak, mineral dan protein.

Sebaliknya, ASI mengantung nutrisi ini yang dilengkapo dengan antibodi, sel punca, enzim, dan hormon yang dirancang khusus untuk tahun pertama kehidupan bayi.

Rasa lembut pada ASI, kemungkinan besar berasal dari kandungan lemaknya, yang menurut makalah tersebut memiliki kadar yang sama seperti dalam susu sapi, berkisar antara 3,5 persen hingga 4,5 persen lemak.

Susu sapi murni dari toko kelontong biasanya memiliki kandungan lemak sebanyak 3,25 persen.

Faktor lain yang bisa memengaruhi rasa lembut pada ASI, karena air susu ini keluar dari payudara dalam keadaan hangat, kira-kira dengan suhu tubuh sekitar 37 derajat Celsius.

Sama seperti susu sapi, ASI yang jika dibiarkan terlalu lama juga dapat rusak, berbau busuk dan terasa pahit Dalam sebuah jurnal yang diterbitkan tahun 2016 di The American Journal of Clinical Nutrition, para peneliti menemukan bahwa menyimpan ASI dengan cara membekukan dan mencairkannya, dapat mengubah komposisi vitamin dan mineral yang ada, sehingga dapat memengaruhi rasa ASI itu sendiri.

Faktor yang memengaruhi rasa ASI

Saat tubuh memproduksi ASI, yakni pada ibu menyusui, tubuh akan menciptakan nutrisi dari makanan yang ia makan, sekaligus memasukkan sel-sel hidup ke dalam ASI untuk diteruskan ke anaknya.

Menurut, Dr. Alexa Mieses Malchuck, dokter keluarga di UNC Family Medicine Center, North Carolina, nutrisi dan sel yang diproduksi ini tergantung pada apa yang dibutuhkan oleh bayi saat tumbuh, terutama dalam enam minggu pertama kehidupan.

"Susu pertama (setelah bayi lahir) disebut kolostrum, dan itu sangat unik. Volumenya kecil, tetapi dikemas (mengandung) dengan kekuatan dan penting untuk bayi yang baru lahir," kata Mieses Malchuck.

Source :Kompas.com

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x